Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Diperkirakan sekitar 500 juta orang atau sepertiga populasi dunia terinfeksi virus ini. Jumlah kematian diprediksi sedikitnya 50 juta.
Menurut Healthline, H1N1 atau disebut juga flu babi adalah jenis virus influenza yang relatif baru yang menyebabkan gejala mirip dengan flu biasa.
Dr Peter Hobbins, sejarawan University of Sydney yang berspesialisasi dalam kedokteran dan teknologi mengatakan, otopsi yang dilakukan setelah pandemi flu Spanyol 1918 tidak menunjukkan bahwa vaksin meningitis bakteri eksperimental menyebabkan wabah virus.
Menurutnya, dari otopsi terhadap banyak pasien yang meninggal akibat flu Spanyol, penyebab utama kematian yakni paru-paru terisi cairan, baik karena penyakit atau respon imun tubuh yang terlalu aktif terhadap infeksi.
"Ada hubungan yang jelas antara sindrom klinis flu Spanyol dan presentasi otopsi, dan tidak ada indikasi bahwa kematian tersebut karena vaksin eksperimental," kata Hobbins dilansir dari AFP, Selasa (24/11/2020).
Hobbins menjelaskan bahwa penyebab sebenarnya dari epidemi flu Spanyol tahun 1918 adalah strain baru virus Influenza A.
Berbagai upaya dilakukan untuk membuat vaksin, tetapi pada saat itu tidak jelas apa agen penyebabnya karena mikroskop yang digunakan tidak cukup kuat untuk melihat virus.
Hobbins memperkirakan bahwa antara seperempat hingga sepertiga populasi Selandia Baru terinfeksi flu Spanyol tahun 1918. Selandia Baru sendiri saat itu tidak memiliki kampanye vaksinasi massal melawan bakteri meningitis.
"Skala dan intensitas infeksi ini tidak mungkin disebabkan oleh bacterial meningitis vaccine. Sebagian karena vaksinasi itu tidak ada, dan sebagian lagi karena satu-satunya kampanye vaksinasi massal yang sedang berlangsung saat itu adalah melawan influenza itu sendiri," ujarnya.
Dari penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, narasi bahwa pandemi flu Spanyol pada 1918 disebabkan percobaan bacterial meningitis vaccine tidak benar.
Pandemi flu 1918 disebabkan virus H1N1. Saat itu pun, tidak ada program bacterial meningitis vaccine. (OCA)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.