Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Kasus Winda Earl di Maybank, Ini 4 Tips agar Dana Simpanan di Bank Semakin Aman

Kompas.com - 12/11/2020, 06:31 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

2. Tes perbankan

Tips kedua adalah dengan melakukan pengetesan terhadap bank tempat kita meletakkan dana.

Mengetes dalam hal ini disebutkan Eko sebagai cara untuk membuktikan apakah bank tempat kita menyimpan uang masih berjalan dengan baik dan uang kita aman di sana.

"Sekali waktu dites juga perbankannya. Ya dengan tarik tunainya, misalnya, walaupun disetor lagi. Lakukan transfer antar bank misalnya. Kalau punya deposito dicoba dicairkan dulu terus besoknya ditempatkan lagi, enggak masalah," jelas Eko.

"Paling denda kan, tapi kan kita mau ngetes, anggap itu sebagai biaya untuk kita ngetes kalau kita ragu-ragu," lanjut dia.

Baca juga: BCA Buka 4 Posisi Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Berminat?

3. Profil bank

Tips selanjutya sesungguhnya lebih tepat dilakukan sebelum kita memutuskan memasukkan dana di suatu bank, yaitu menganalisis profil dari bank.

Ini penting agar kita mengetahui betul bagaimana kredibilitas bank tersebut dan seberapa besar kita bisa menaruh percaya padanya.

"Kita lihat perbankannya, kalau besar, sudah cukup lama, dan juga kelas perbankannya sudah besar sih kemungkinan bermasalah- kecil sebenarnya," sebut pendiri Finansia Consulting ini.

Baca juga: Emas Cenderung Naik Saat Terjadi Ketidakpastian Ekonomi, Mengapa?

4. Pemahaman produk

Yang terakhir, atau tips keempat yang diberikan Eko adalah seorang nasabah wajib memiliki pemahaman tehadap produk perbankan yang ia pilih.

Ini tentu penting agat kita bisa mengetahui bagaimana saja aturan, ketentuan, konsekwensi, dan sistem dari produk yang kita pilih.

Bagaimana besaran setorannya, kapan bisa diambil, berapa besar bunga yang didapat, dan sebagainya.

Baca juga: Demi Masa Depan, Lebih Baik Menabung atau Investasi?

"Nasabah juga harus tahu produk apa yang dijual perbankan. Jangan sampai kita ngomong tabungan, tabungan, tabungan, ternyata produknya bukan tabungan," sebut Eko.

Pemahaman yang baik terhadap produk perbankan ini juga menurut Eko bisa membuat kita tidak salah klaim, kehilangan dana misalnya.

"Kalau produk bank harusnya cuma ada tabungan, deposito, dan giro. Produknya cuma itu perbankan. Kalau tabungan, ada laporan rekening koran atau buku sekarang, dan biasanya kalau bank enggak pakai rekening koran, pasti elektronik banking-nya bagus," jelas Eko.

Baca juga: Investasi Vs Menabung, Mana yang Cocok bagi Milenial dengan Gaji Pas-pasan?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Syarat Tukar Uang Lusuh dan Rusak di Bank Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com