Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Kasus Winda Earl di Maybank, Ini 4 Tips agar Dana Simpanan di Bank Semakin Aman

Kompas.com - 12/11/2020, 06:31 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus seorang nasabah bank swasta yang disebutkan kehilangan dana tabungan hingga miliaran rupiah belakangan ini ramai diperbincangkan publik.

Nasabah itu adalah Winda Earl yang mengaku kehilangan dana tabungan sebesar Rp 22 miliar di rekening Maybank.

Lantas, bagaimana agar simpanan uang Anda di bank bisa semakin aman?

Independent financial planner, Eko Endarto menyebut sesungguhnya perbankan adalah lembaga keuangan teraman yang saat ini berdiri.

Di sana, masyarakar bisa melakukan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan transaksi keuangan dengan aman dan terjamin.

"Kalau kita bicara perbankan itu adalah lembaga keuangan yang paling aman saat ini, dan teknologinya bisa dikatakan keamanannya paling bagus. Jadi sepanjang kita mengikuti aturannya dan tidak ada penyelewengan baik (dari pihak) si nasabah maupun si perbankannya harusnya enggak ada masalah, harusnya," papar Eko, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/11/2020).

Baca juga: Ramai soal Merger Bank Syariah, Ini Pendapat Sekjen MUI

Ia menyebut sistem operasional perbankan adalah yang paling mapan dan teratur di antara lembaga keuangan yang lain.

Jika pun terjadi kerugian yang dialami nasabah akibat adanya kecurangan tertentu, maka kemungkinan besar kekeliruan atau akar permasalahannya bisa terlacak.

"Kalau berhubungan dengan nasabah, saya yakin bisa dilacak. Jadi kemungkinan terjadinya fraud tanpa terlacak itu kecil sekali sebenarnya. Walaupun seperti itu kemungkinannya masih ada," ujar pendiri Sahabat Pensiun ini.

Baca juga: Deretan Tersangka dalam Kasus Pelarian Djoko Tjandra...

Untuk itu, Eko menjelaskan ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk memastikan dana di bank aman.

1. Cek rekening berkala

Hal pertama yang harus Anda lakukan sebagai nasabah yang memiliki uang atau dana di bank adalah rutin mengecek rekening.

Ini penting untuk mengetahui apakah jumlah dana yang tercatat sesuai.

"Pastikan, ya karena rekening rekening kita, kita sering-sering ngecek dong. Sering update, sering diperhatikan bagaimana rekening kita," kata Eko.

Dengan melakukan tindakan prefentif ini diharapkan kita bisa memantau bertambah dan berkurangnya dana yang tersimpan dan menyesuaikan dengan aktivitas setoran atau penarikan yang dilakukan.

Baca juga: Mengintip Rekam Jejak Didiek Hartantyo, Dirut Baru KAI yang Lama Berkecimpung di Perbankan

2. Tes perbankan

Tips kedua adalah dengan melakukan pengetesan terhadap bank tempat kita meletakkan dana.

Mengetes dalam hal ini disebutkan Eko sebagai cara untuk membuktikan apakah bank tempat kita menyimpan uang masih berjalan dengan baik dan uang kita aman di sana.

"Sekali waktu dites juga perbankannya. Ya dengan tarik tunainya, misalnya, walaupun disetor lagi. Lakukan transfer antar bank misalnya. Kalau punya deposito dicoba dicairkan dulu terus besoknya ditempatkan lagi, enggak masalah," jelas Eko.

"Paling denda kan, tapi kan kita mau ngetes, anggap itu sebagai biaya untuk kita ngetes kalau kita ragu-ragu," lanjut dia.

Baca juga: BCA Buka 4 Posisi Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Berminat?

3. Profil bank

Tips selanjutya sesungguhnya lebih tepat dilakukan sebelum kita memutuskan memasukkan dana di suatu bank, yaitu menganalisis profil dari bank.

Ini penting agar kita mengetahui betul bagaimana kredibilitas bank tersebut dan seberapa besar kita bisa menaruh percaya padanya.

"Kita lihat perbankannya, kalau besar, sudah cukup lama, dan juga kelas perbankannya sudah besar sih kemungkinan bermasalah- kecil sebenarnya," sebut pendiri Finansia Consulting ini.

Baca juga: Emas Cenderung Naik Saat Terjadi Ketidakpastian Ekonomi, Mengapa?

4. Pemahaman produk

Yang terakhir, atau tips keempat yang diberikan Eko adalah seorang nasabah wajib memiliki pemahaman tehadap produk perbankan yang ia pilih.

Ini tentu penting agat kita bisa mengetahui bagaimana saja aturan, ketentuan, konsekwensi, dan sistem dari produk yang kita pilih.

Bagaimana besaran setorannya, kapan bisa diambil, berapa besar bunga yang didapat, dan sebagainya.

Baca juga: Demi Masa Depan, Lebih Baik Menabung atau Investasi?

"Nasabah juga harus tahu produk apa yang dijual perbankan. Jangan sampai kita ngomong tabungan, tabungan, tabungan, ternyata produknya bukan tabungan," sebut Eko.

Pemahaman yang baik terhadap produk perbankan ini juga menurut Eko bisa membuat kita tidak salah klaim, kehilangan dana misalnya.

"Kalau produk bank harusnya cuma ada tabungan, deposito, dan giro. Produknya cuma itu perbankan. Kalau tabungan, ada laporan rekening koran atau buku sekarang, dan biasanya kalau bank enggak pakai rekening koran, pasti elektronik banking-nya bagus," jelas Eko.

Baca juga: Investasi Vs Menabung, Mana yang Cocok bagi Milenial dengan Gaji Pas-pasan?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Syarat Tukar Uang Lusuh dan Rusak di Bank Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com