Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lonjakan Kasus Covid-19 di Eropa, Mengapa Bisa Terjadi?

Kompas.com - 28/10/2020, 20:50 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Negara-negara di Eropa terlihat mengalami lonjakan kasus baru Covid-19 setelah sebelumnya menunjukkan kesuksesan awal dalam mengontrol pandemi.

Mayoritas negara mengumumkan kasus-kasus yang lebih banyak setiap harinya daripada saat gelombang pertama pandemi corona di awal tahun ini.

Namun demikian, ada pula kemungkinan tingginya kasus disebabkan oleh peningkatan kapasitas tes.

Dengan tingginya kapasitas tes, jumlah kasus yang diidentifikasi pun akan lebih banyak.

Meski begitu, peningkatan kasus di Eropa ini tetap memperoleh perhatian besar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga: Saat WHO Peringatkan tentang Bahaya Nasionalisme Vaksin...

Lonjakan kasus di Eropa

Sulit untuk melacak secara pasti jumlah kasus virus corona dan kematian yang benar-benar menggambarkan kondisi di lapangan. 

Akan tetapi, WHO terus mengeluarkan peringatan konsisten atas gelombang kedua pandemi Covid-19 yang ditunjukkan melalui kasus-kasus baru ini.

Melansir The Guardian, Rabu (28/10/2020), berikut adalah catatan kasus harian Covid-19 di beberapa negara Eropa yang menjadi rekor baru tertinggi di wilayahnya:

  • Polandia: 18.820 kasus, 236 kematian
  • Republik Ceko: 15.663 kasus 
  • Jerman: 14.964 kasus, 85 kematian
  • Swiss: 8.616 kasus
  • Slovenia: 2.605 kasus
  • Rusia: 16.202 kasus, 346 kematian
  • Ukraina: 7.474 kasus, 165 kematian
  • Iran: 6.824 kasus, 415 kematian

Baca juga: Hari-hari Terburuk Italia dan Spanyol akibat Virus Corona Belum Berakhir

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com