"AirVisual mengandalkan sensor cenderung tidak akurat dalam menyatakan nilai konsentrasi dibanding metode BMKG yang menggunakan standar internasional. Peluruhan sinar beta yang mengambil sampling data lebih luas. Sedangkan sensor AirVisual perlu dilihat kembali sensor yang menunjukkan kualitas udara tidak sehat di titik mana krn sensor mewakili wilayah sangat lokal," kata Suradi.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kabut Beracun Tewaskan 12.000 Orang di London
Dikutip Kompas.com, (6/9/2019), ada 5 cara untuk melindungi diri dari bahaya polusi udara, yakni:
1. Pakai masker saat keluar rumah
Dengan memakai masker, seseorang akan terlindungi dari debu polusi udara yang terhirup dan bisa masuk ke saluran pernapasan.
2. Bersihkan lantai dari debu dan kotoran tempat tinggal secara berkala
Bahan kimia dan alergen dari polusi udara dapat terkumpul dan menumpuk menjadi debu di lingkungan maupun di dalam rumah.
Gunakan vakum yang mengandung filter high efficeiency particulate air (HEPA), karena dapat mengurangi debu dan kotoran yang terbuat dari bahan kimia brominated (PBDEs).
3. Jaga kelembapan udara di dalam rumah
Selain itu, dapat juga dengan menjaga tingkat kelembapan di dalam ruangan rumah atau kantor.
Tingkat kelembapan udara juga dapat dikontrol meggunakan humidifier.
4. Jaga asupan cairan dalam tubuh
Kemudian, salah satu cara untuk melindungi diri dari polusi yakni dengan minum air yang cukup untuk membantu tubuh membuang racun.
5. Konsumsi makanan sehat
Selanjutnya, mengonsumsi makanan sehat dapat membantu seseorang untuk menangkal racun jahat dari polusi udara.
Disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat, seperti sayur dan buah yang mengandung serat dan vitamin C.
Baca juga: 6 Fakta Kualitas Udara Buruk Jakarta dan 3 Rekomendasi bagi Kita
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.