Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Pasien Covid-19 Mengaku ke Pengobatan Alternatif, Mengapa Bisa Terjadi?

Kompas.com - 11/10/2020, 09:45 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Jika didiamkan, akan terjadi potensi penularan di tempat-tempat seperti itu.

"Ini salah satu contoh kecil, apalagi di daerah pedalaman. Bisa jadi hal serupa banyak terjadi," ujar Dicky.

Akses layanan kesehatan yang sulit

Dihubungi secara terpisah, sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Drajat Tri Kartono, mengatakan, munculnya pengobatan alternatif karena pengobatan formal di rumah sakit tak mudah diakses oleh masyarakat kelas menengah ke bawah.

Selain itu, tingkat kepastian kesembuhan saat berobat di rumah sakit juga tak selalu sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.

"Masalah-masalah struktural pembiayaan, akses, dan juga informasi mengakibatkan munculnya pengetahuan alternatif yang dalam beberapa hal, didukung bukti-bukti penyembuhan di masyatrakat, maka itulah sebabnya muncul alternatif ke orang-orang pintar dan kiai," kata Drajat.

Baca juga: Corona Meluas, Simak Cara Pemakaian Masker yang Tepat Berikut Ini

Jika masalah-masalah itu bisa diatasi, Drajat menyebutkan, tingkat kunjungan masyarakat ke tempat pengobatan non-formal akan menurun.

Drajat juga menyoroti stigma negatif pasien Covid-19 yang selama ini sering mendapat pengucilan di masyarakat.

"Nah ini yang menyebabkan kalau orang yang mau berobat ke dokter khawatir dituduh seperti itu. Sementara kalau ke kiai, ke orang-orang pintar, dia tidak mendapat stigma itu," jelas dia,

"Sebagai langkah pertama mereka akan ke tempat itu. Sebaliknya, rumah sakit akan menjadi tujuan terakhir ketika sudah tidak bisa ditangani oleh tempat alternatif," kata Drajat.

Baca juga: Mengenal 9 Kandidat Vaksin Virus Corona

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Penyebaran Virus Corona Melalui Udara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com