Proyek ini diharapkan mendapat izin dari otoritas kesehatan, paling cepat Oktober 2020 untuk memenuhi tenggat waktu Desember. Mereka juga berharap bisa memasok 1,3 miliar dosis pada akhir 2021.
Hasil awal dari data fase satu dan dua menunjukkan vaksin menghasilkan antibodi dan respons sel-T khusus untuk protein SARS-CoV-2.
Baca juga: Butuh Waktu Sekitar 4 Tahun Menyediakan Vaksin Covid-19 untuk Semua Orang di Dunia
3. Universitas Oxford dan AstraZenecca
Hasil awal dari dua fase uji klinis mengungkapkan bahwa calon vaksin telah memicu respons imun yang kuat, termasuk peningkatan antibodi dan respons dari sel-T, dengan hanya efek samping ringan seperti kelelahan dan sakit kepala.
Calon vaksin ini sedang dalam uji klinis fase tiga, yang bertujuan untuk merekrut hingga 50.000 sukarelawan di Brasil, Inggris Raya, Amerika Serikat, dan Afrika Selatan.
Pada 8 September, AstraZeneca sempat menghentikan uji coba untuk tinjauan keamanan karena reaksi berlebih pada salah satu peserta di Inggris Raya.
4. Sinovac
Pada 3 Juli, otoritas Brasil memberikan persetujuan calon vaksin ini untuk melanjutkan ke fase tiga, setelah memantau hasil uji klinis fase dua.
Hasil awal pada monyet, yang diterbitkan jurnal Science, mengungkapkan bahwa vaksin tersebut menghasilkan antibodi yang menetralkan 10 galur SARS-CoV-2.
Perusahaan asal China ini juga telah merilis hasil pracetak dari uji coba fase kedua pada manusia yang juga menunjukkan vaksin tersebut menghasilkan antibodi tanpa reaksi merugikan yang parah.
Tahap ketiga akan merekrut hampir 9.000 profesional perawatan kesehatan di Brasil. Sinovac juga melakukan uji coba fase tiga di Indonesia dan Bangladesh.
Baca juga: Sinovac China Akan Uji Coba Vaksin Virus Corona pada Remaja dan Anak-anak
5. Sinopharm
Pada 22 Agustus 2020, China mengungkapkan bahwa mereka mulai menyuntik pekerja medis dan kelompok berisiko tinggi lainnya dengan vaksin percobaan Sinopharm sejak Juli, menjadikannya vaksin eksperimental pertama yang tersedia untuk warga sipil di luar sukarelawan klinis.
Pada bulan Juli, Sinopharm juga meluncurkan uji coba fase tiga pertamanya yang melibatkan 15.000 sukarelawan, berusia 18 hingga 60 tahun, tanpa kondisi dasar yang serius di Uni Emirat Arab.
Perusahaan itu memilih UEA karena memiliki populasi beragam yang terdiri dari sekitar 200 kebangsaan, menjadikannya tempat pengujian yang ideal. Sinopharm juga akan melakukan uji coba fase tiga di lokasi seperti Peru dan Bahrain.
6. Murdoc's Children Research Institute
Pada bulan April, para peneliti dari Murdoch Children’s Research Institute memulai serangkaian uji coba terkontrol secara acak yang akan menguji apakah BCG dapat bekerja pada virus Corona juga.
Mereka bertujuan merekrut 10.000 petugas kesehatan dalam penelitian tersebut.