Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Vaksin Corona: 240 Kandidat Dikembangkan, 9 Masuk Tahap Final

Kompas.com - 22/09/2020, 19:08 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

7. CanSino Biologics

Meskipun perusahaan itu secara teknis masih dalam tahap kedua uji coba, pada 25 Juni, CanSino menjadi perusahaan pertama yang menerima persetujuan terbatas untuk menggunakan vaksinnya pada manusia.

Pemerintah China telah menyetujui vaksin untuk penggunaan militer saja, untuk jangka waktu satu tahun.

Baca juga: Update Vaksin Corona: Meningkat, Kini 5 Vaksin Disetujui Terbatas

8. Sputnik V

Meskipun kurangnya bukti yang dipublikasikan, Rusia telah menyetujui vaksin Sputnik V untuk digunakan secara luas dan mengklaimnya sebagai vaksin Covid-19 yang pertama di pasar.

Rusia melaporkan bahwa mereka akan memulai uji klinis fase tiga pada 12 Agustus. Meski demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), masih mengklasifikasikan Sputnik V dalam tahap pertama dari uji klinis.

9. Imperial College London

Pada 24 Juli 2020, sekitar 300 orang mengikuti tahap uji coba vaksin di Imperial College London Tim uji coba dikepalai oleh Prof Robin Shattock, yang dibantu oleh rekan-rekannya.

Sebelumnya, uji coba pada hewan menunjukkan bahwa vaksin itu aman dan memicu respons imun yang efektif. 

Setelah uji coba pada bulan Juli, uji coba berikutnya direncanakan pada Oktober, dan akan melibatkan 6.000 orang. Tim Imperial berharap vaksin tersebut dapat didistribusikan di Inggris dan luar negeri mulai awal 2021.

Keunikan dari uji coba vaksin Imperial adalah, hanya satu relawan yang akan diimunisasi pada hari pertama, kemudian diikuti oleh tiga relawan lagi setiap 48 jam. Setelah satu minggu atau lebih, angka akan meningkat secara perlahan.

Berbeda dengan vaksin Oxford, yang menggunakan satu dosis, relawan pada uji coba Imperial akan mendapatkan dua suntikan, dengan jarak empat minggu.

Karena hanya sejumlah kecil kode genetik yang digunakan dalam vaksin Imperial, sedikit saja akan sangat berpengaruh. Tim Imperial mengatakan satu liter bahan sintetis akan cukup untuk menghasilkan dua juta dosis

Prof Shattock dan timnya mengatakan tidak ada masalah keamanan khusus dengan metode mereka.

Dia mengatakan, ini hanyalah pendekatan baru yang membuat mereka melanjutkan setiap tahap dengan hati-hati.

Baca juga: Saat Masker Disebut Lebih Efektif Cegah Covid-19 Dibanding Vaksin...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Syarat Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com