KOMPAS.com - Perusahaan China yang mengembangkan vaksin virus corona, Sinovac Biotech, berencana memulai uji klinis vaksin eksperimental pada anak-anak dan remaja.
Melansir Channel News Asia, 17 September 2020, uji klinis dijadwalkan akan terlaksana pada akhir bulan ini.
Dengan adanya pengujian terhadap anak-anak dan remaja tersebut, menandakan adanya perluasan uji coba vaksin, di mana studi terhadap orang dewasa telah berada dalam tahap akhir.
Vaksin dianggap penting untuk mencegah wabah virus corona yang telah menyebabkan lebih dari 930.000 kematian di seluruh dunia.
Menurut catatan yang diterbitkan Rabu (16/9/2020), sebanyak 552 peserta berusia 3-17 tahun dalam kondisi sehat akan diberi dua dosis CoronaVac Sinovac yang terdaftar di Amerika Serikat atau plasebo dalam uji coba gabungan fase 1 dan fase 2.
Melansir The Hindu, uji klinis ini diperkirakan akan dimulai pada 28 September di Provinsi Hebei, China Utara.
Baca juga: Pernyataan Trump soal Vaksin Covid-19 Berbeda dengan Pakar Kesehatan AS
Juru bicara Sinovac menyebutkan, pengujian tersebut telah disetujui oleh regulator China.
Sementara itu, China telah menginokulasi setidaknya puluhan ribu warganya dalam meluncurkan vaksin virus corona eksperimental, yang menarik minat internasional dalam pengembangannya.
Meskipun, para ahli mengkhawatirkan keamanan obat yang belum selesai pengujian standar.
Sebagai bagian dari program itu, CoronaVac yang diuji dalam uji coba skala besar tahap akhir di Brazil, Indonesia, dan Turki, telah diberikan kepada sekitar 90 persen karyawan perusahaan dan keluarganya.
Sejauh ini, data menunjukkan bahwa virus umumnya menyebabkan penyakit yang lebih ringan pada anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa.
Baca juga: Negara Kaya Disebut Sudah Borong Lebih dari Setengah Calon Vaksin Covid-19
Tapi, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), telah dilaporkan beberapa kasus anak-anak yang membutuhkan perawatan intensif.
Ratusan anak dirawat di rumah sakit AS dengan sindrom peradangan yang jarang dalam kondisi parah, dengan gejala demam, ruam, dan kelenjar bengkak, di mana terkait dengan virus corona.
Sinovac mengatakan, awal bulan ini CoronaVac tampaknya aman dan mampu menginduksi antibodi untuk orangtua.
Sementara, hasil awal uji coba tahap awal hingga pertengahan menunjukkan bahwa tingkat antibodi yang dihasilkan vaksin sedikit lebih rendah daripada yang terlihat pada orang dewasa.
Baca juga: CDC AS Berharap Vaksin Covid-19 Bisa Pulihkan Rutinitas pada 2021
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.