Nadiem mengatakan, tidak ada yang menjamin bahwa permutasi akan selalu terwujud menjadi sebuah keputusan akhir.
Ia juga menjamin sampai tahun 2022 tidak akan ada penyederhanaan kurikulum.
"Di tahun 2021 kami akan melakukan berbagai macam prototyping di sekolah penggerak yang terpilih, dan bukan dalam skala nasional. Jadi sekali lagi, tidak ada kebijakan apa pun di tahun 2021 dalam skala kurikulum nasional, apalagi penghapusan pelajaran sejarah," ujar dia.
Nadiem menyebutkan, sejarah punya arti penting untuk setiap bangsa dan kehadirannya diperlukan dalam kurukulum pendidikan.
"Saya ingin menjadikan sejarah menjadi suatu hal yang relevan untuk generasi muda dengan penggunaan media yang menarik dan relevan untuk generasi baru kita, agar bisa menginspirasi mereka," ujar Nadiem.
Dalam klarifikasinya, Nadiem juga berkomitmen untuk terus menghadirkan sejarah dalam sistem pendidikan.
"Sekali lagi saya imbau masyarakat jangan biarkan informasi yang tidak benar menjadi liar. Semoga klarifikasi ini bisa menenangkan masyarakat," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.