Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Asap Rokok Menularkan Virus Corona pada Perokok Pasif?

Kompas.com - 22/08/2020, 19:05 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Salah satu cara penularan virus corona adalah melalui kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi.

Virus corona diketahui dapat menular melalui paparan droplet atau tetesan pernapasan yang dikeluarkan oleh penderita Covid-19 saat seseorang batuk, bersin, juga bicara.

Lantas, jika seseorang melintas dan menghirup asap rokok orang lain mungkinkah hal tersebut juga dapat menularkan virus?

Mengutip Washington Post (21/8/2020), hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa asap dapat membawa virus corona, tapi para peneliti dan para dokter mengatakan mencium bau rokok seseorang adalah tanda peringatan bahwa seseorang menghirup udara yang ada di paru-paru orang lain.

Baca juga: Vaksin Corona dari Oxford Dinilai Aman, Dijanjikan Siap pada September

Profesor Teknik Kimia di Universitas California yang meneliti perpindahan patogen, William Ristenpart mengatakan, partikel asap tidak mungkin membawa virus yang kemudian dapat menginfeksi orang lain.

Menurutnya, hal itu karena bisa saja panas dari rokok mungkin akan membunuh virus.

Selain itu menurutnya sebagian besar partikulat asap masuk ke paru-paru tidak pernah mengenai apa pun saat kemudian diembuskan.

Baca juga: Mengenal EVALI, Penyakit Paru Misterius akibat Rokok Elektrik

Penyebaran super

Ilustrasi merokok, bahaya rokok.Shutterstock Ilustrasi merokok, bahaya rokok.

Akan tetapi, pihaknya mengatakan, tetap ada alasan untuk khawatir mengenai penularan jika seseorang mencium bau asap rokok.

Kekhawatiran tersebut yakni, adanya partikel pernapasan yang menyertai seseorang ketika ia merokok.

"Jika Anda mencium asap rokok orang lain yang diembuskan, berarti Anda menghirup udara yang ada di paru-paru orang itu. Ini berarti Anda juga bisa menghirup partikel pernapasan mereka yang sarat virus, yang terdiri dari mukosa pernapasan, bukan abu,” kata dia.

Baca juga: Selain Bikin Gemuk, Ini Mitos Keliru Seputar Rokok

 

Penelitian mengenai apakah virus corona ditularkan melalui partikel udara sendiri memang masih belum jelas.

Sekelompok ilmuwan, pada Juli silam melakukan penelitian mengenai peristiwa "penyebaran super" yang muncul tanpa disadari oleh orang yang terinfeksi.

Bukti menunjukkan mereka bisa menyebarkan virus dalam jarak jauh melalui udara dalam partikel kecil dengan jumlah yang banyak.

Penelitian ini dinilai memiliki implikasi pada potensi penularan  asap rokok termasuk mengenai bahaya terkait pengaturan dalam ruangan.

Baca juga: Mengenal Beda Rokok dan Vape...

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Banjir Mahakam Ulu Kaltim Terparah dalam Sejarah, BMKG Ungkap Penyebabnya

Banjir Mahakam Ulu Kaltim Terparah dalam Sejarah, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
8 Situasi yang Bisa Membuat Kucing Peliharaan Anda Kesal

8 Situasi yang Bisa Membuat Kucing Peliharaan Anda Kesal

Tren
Ilmuwan Temukan Virus Tertua di Dunia, Berusia 50.000 Tahun yang Berasal dari Manusia Purba

Ilmuwan Temukan Virus Tertua di Dunia, Berusia 50.000 Tahun yang Berasal dari Manusia Purba

Tren
Sosok Dian Andriani Ratna Dewi, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama di TNI AD

Sosok Dian Andriani Ratna Dewi, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama di TNI AD

Tren
Erick Thohir Bertemu KNVB untuk Jalin Kerja Sama, Ini Poin-poin yang Direncanakan

Erick Thohir Bertemu KNVB untuk Jalin Kerja Sama, Ini Poin-poin yang Direncanakan

Tren
Mengenal 'Kidult', Dewasa Muda di Zona Nyaman Masa Kecil

Mengenal "Kidult", Dewasa Muda di Zona Nyaman Masa Kecil

Tren
Revisi UU MK dan Catatan Panjang Pembentukan Undang-Undang 'Kejar Tayang' Era Jokowi

Revisi UU MK dan Catatan Panjang Pembentukan Undang-Undang "Kejar Tayang" Era Jokowi

Tren
Bangsa yang Menua dan Kompleksitas Generasi Muda

Bangsa yang Menua dan Kompleksitas Generasi Muda

Tren
Duet Minions Berakhir Usai Kevin Sanjaya Pensiun, Siapa Penerusnya?

Duet Minions Berakhir Usai Kevin Sanjaya Pensiun, Siapa Penerusnya?

Tren
Google Perkenalkan Produk AI Baru Bernama Project Astra, Apa Itu?

Google Perkenalkan Produk AI Baru Bernama Project Astra, Apa Itu?

Tren
9 Potensi Manfaat Edamame untuk Kesehatan, Termasuk Mengurangi Risiko Diabetes

9 Potensi Manfaat Edamame untuk Kesehatan, Termasuk Mengurangi Risiko Diabetes

Tren
Warganet Keluhkan Harga Tiket Laga Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Mahal, PSSI: Kami Minta Maaf

Warganet Keluhkan Harga Tiket Laga Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Mahal, PSSI: Kami Minta Maaf

Tren
Korban Banjir Bandang Sumbar Capai 67 Orang, 20 Masih Hilang, 3 Belum Teridentifikasi

Korban Banjir Bandang Sumbar Capai 67 Orang, 20 Masih Hilang, 3 Belum Teridentifikasi

Tren
5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

Tren
Ramai Larangan 'Study Tour' Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Ramai Larangan "Study Tour" Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com