William Nazaroff, seorang insinyur lingkungan dari University California mempercayai bahwa virus dapat ditularkan melalui udara.
Ia menyarankan agar masyarakat memodifikasi sistem ventilasi dalam ruangan guna menyaring virus.
"Ini ada hubungannya dengan asap dari apa yang dipancarkan dan sejauh mana hal itu dapat melanggar zona pernapasan Anda," kata dia.
Baca juga: Segala Hal yang Perlu Kita Ketahui soal Pentingnya Penggunaan Masker
Selain itu, perokok juga perlu melepaskan maskernya saat menghisap rokok.
Padahal sebagaimana diketahui berada di sekitar orang yang tidak memakai masker adalah sebuah risiko.
Akan tetapi, tidak hanya itu, Herman Gatzambide yang merupakan spesialis paru di Orlando mengatakan, bagi seseorang yang tidak merokok, ia mungkin akan memproyeksikan partikel pernapasan setinggi enam kaki atau hampir sekitar dua meter.
Baca juga: Berikut 5 Gejala Virus Corona Ringan yang Tak Boleh Diabaikan
Risiko lebih tinggi
Akan tetapi pada perokok mereka bisa memproyesikan lebih jauh yakni 10 atau 12 kaki.
"Mereka tidak hanya berpotensi menyebarkan virus dengan tidak memakai masker, mereka juga meniupkan tetesan itu ke orang-orang di sekitar mereka untuk berpotensi terinfeksi," kata Albert Rizzo, Kepala Petugas Medis American Lung Association.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) juga menerangkan bahwa perokok berisiko lebih tinggi mengalami keparahan akibat Covid-19.
Hal ini karena merokok bisa berpotensi mengganggu fungsi paru-paru dan membuat tubuh lebih sulit merespons infeksi saluran pernapasan.
Studi baru juga menunjukkan orang dewasa muda yang merokok bahkan meski mereka tak memiliki kondisi kesehatan yang mendasari, mereka lebih rentan terkena gejala parah, hingga perlu menjalani perawatan intensif bahkan kematian.
Baca juga: Kenali 5 Cara Jitu Atasi Kecanduan Nikotin di Rokok dan Vape