Keanekaragaman hayati mengacu pada semua jenis tumbuhan, hewan dan jasad renik (mikroorganisme) yang ada di bumi. Kondisi panas yang dipicu oleh perubahan iklim secara terus-menerus akan mengantarkan pada kepunahan spesies hewan dan tumbuhan yang hidup.
Di sisi lain, penetrasi media digital membawa tantangan lain, yaitu mengindahkan ilmu pengetahuan.
Di berbagai media sosial, baik di Indonesia atau luar negeri, masyarakat luas menemukan kepuasan baru. Yaitu dengan lebih mempercayai public figure dengan ocehan sorenya yang berkelakar tanpa basis ilmu pengetahuan yang memadai.
Dengan jumlah pengikut di media sosial yang masif, sebenarnya para figure bisa menyadari posisi mereka yang strategis untuk melakukan kampanye peduli terhadap perubahan iklim.
Meski sayangnya, dari ratusan influencer yang banyak didengar dan percaya itu, mungkin hanya hitungan jari yang peduli dan membagikan informasi mengenai ini.
Peneliti University of Wisconsin-Madison Prof Song Jin, dalam tulisannya di jurnal American Chemical Society, mengajak masyarakat untuk kembali ke jalur yang benar, yaitu dengan lebih mempertimbangkan hasil penelitian daripada asumsi-asumsi tanpa dasar yang beredar luas.
Sains dan fakta adalah penting. Untuk Covid-19 dan perubahan iklim, mengabaikan bukti ilmiah yang berkembang dan berpura-pura bahwa seseorang bisa menyelesaikan masalah ini dengan cepat, tidak akan membantu kita dan tidak dapat menyelamatkan kita dari konsekuensinya.
Semua fakta akan datang dan membuktikan sendiri, tidak peduli apa yang kita yakini. Ini hanya masalah waktu: beberapa minggu dalam kasus Covid-19, atau mungkin beberapa dekade dalam kasus perubahan iklim.
Sekarang adalah waktu di mana fakta dan sains yang harus diprioritaskan, karena kesehatan kita dan kesejahteraan manusia bergantung pada fakta dan sains. Membuat keputusan rasional berdasarkan pada sains dan fakta adalah senjata terbaik kita melawan musuh kita bersama (Song Jin: 2020)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.