Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal-hal yang Perlu Diketahui Setelah Pengumuman SBMPTN 2020

Kompas.com - 15/08/2020, 06:09 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

Daya tampung jalur mandiri sebesar 50 persen dari total daya tampung setiap program studi.

Pendaftaran berlangsung hingga 22 Agustus 2020, di mana pengumuman direncanakan pada 28 Agustus 2020. Seleksi SKM ITS didasarkan pada nilai UTBK 2020 atau nilai tes kemampuan akademik ITS, nilai rapor, deskripsi diri, dan prestasi-prestasi lain. 

Universitas Negeri Semarang (Unnes)

Melansir situs resmi, penerimaan jalur mandiri di Unnes sedianya dilaksanakan melalui ujian tertulis. Namun, karena wabah Covid-19, maka diganti berdasarkan portofolio.

Hasil seleksi nantinya diumumkan secara online melalui laman http://penerimaan.unnes.ac.id  pada 29 Agustus 2020. 

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)

UNY menerima mahasiswa baru melalui seleksi mandiri yang terdiri dari beberapa jalur, salah satunya seleksi jalur mandiri jalur skor UTBK SBMPTN.

Pendaftarannya berlangsung hingga 26 Agustus 2020 mendatang.

Baca juga: 3 Hal yang Harus Dilakukan Setelah Dinyatakan Lulus SBMPTN 2020

Institut Teknologi Bandung (ITB)

Kuota jalur SM-ITB sebanyak 30 persen dari daya tampung yang tersedia di setiap program studi.

Seleksi mandiri ini diprioritaskan bagi calon mahasiswa yang belum diterima melalui jalur seleksi SNMPTN/SBMPTN atau seleksi program Kelas Internasional ITB tahun 2020.

Penyelenggaraan SM-ITB didasarkan pada desk evaluation dengan menggunakan komponen penilaian sebagai berikut:

  • Selain fakultas/sekolah FSRD: hasil UTBK, nilai rapor, dan kriteria lainnya.
  • Pendafar fakultas/sekolah FSRD: hasil UTBK, nilai rapor, hasil tes kemampuan seni rupa, dan kriteria lainnya.

Adapun, ketentuan terkait penyelenggaraan jalur seleksi mandiri di PTN lainnya dapat diakses secara langsung melalui laman resmi masing-masing universitas. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com