Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Aturan Penerbangan yang Berubah sejak Pandemi Virus Corona

Kompas.com - 02/08/2020, 13:00 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Surat kabar, majalah dan literatur di kursi belakang juga telah dihapus dari pesawat SIA dan diganti dengan perpustakaan elektroniknya, yang tersedia melalui aplikasi seluler SingaporeAir.

Ini memberikan akses ke lebih dari 150 judul surat kabar dan majalah internasional. Beberapa maskapai bahkan telah melepas bantal mereka.

Baca juga: Saat Pariwisata Lesu, Ini yang Dilakukan Sebagian Warga Bali untuk Menyambung Hidup...

4. Wajib mengenakan masker

Secara tegas IATA merekomendasikan bahwa anggota kru dan penumpang mengenakan masker, untuk membuat risiko infeksi menjadi sangat minim.

"(Tapi) kami tidak ingin melihat terlalu banyak gerakan di sekitar kabin untuk mengurangi risiko perpindahan udara dari orang yang mungkin terinfeksi orang lain," tuturnya.

Awak kabin SIA akan mengenakan masker sepanjang penerbangan mereka, serta kacamata pelindung saat berinteraksi dengan pelanggan, serta sarung tangan saat menyajikan makanan apa pun.

Sejak bulan lalu, semua maskapai di SIA Group juga memberi penumpangnya masker bedah, tisu tangan anti-bakteri, dan hand sanitizer.

American Airlines dan United Airlines bahkan telah mengambil langkah-langkah untuk melarang penumpang yang menolak memakai masker.

5. Pengujian Covid-19

Seiring perjalanan global berlanjut, pengujian Covid-19 dapat menjadi normal baru.

IATA menuturkan bahwa ini seharusnya, idealnya terjadi sebelum perjalanan atau saat keberangkatan.

Hasil positif mengartikan bahwa penumpang tidak dapat melakukan perjalanan sesuai rencana.

Jika pengujian diperlukan pada saat kedatangan dan penumpang tes positif, maka harus diperlakukan sesuai persyaratan negara penerima.

Bandara Internasional Hong Kong merupakan salah satu bandara pertama di dunia yang memperkenalkan pengujian wajib Covid-19, pada bulan April lalu, di mana wisatawan yang masuk dikirim ke pusat pengujian.

Wisatawan ini harus menungg hasil tes di lokasi yang ditentukan.

Sementara itu, di Korea Selatan, pemerintah memperkenalkan stasiun pengujian Covid-19 "walk-through" di Bandara Internasional Incheon pada Maret, di mana seorang anggota staf medis mengumpulkan sampel dari penumpang yang datang.

Pendatang baru juga harus mengunduh aplikasi dari pemerintah setempat yang melacak lokasi mereka dan mengharuskan melaporkan gejala apa pun.

Dengan langkah-langkah seperti yang diusulkan atau sudah diterapkan, termasuk jarak aman, Singapura dapat mengharapkan ketidaknyamanan dan penundaan ketika perjalanan udara kembali melambung, tutur Menteri Transportasi Khaw Boon Wan.

"Tapi keselamatan kesehatan masyarakat tidak boleh dikompromikan, jika kita ingin penumpang naik pesawat lagi," tambahnya.

Baca juga: Tantangan Berat Dunia Penerbangan Sipil Komersial di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com