"Ini adalah situasi yang sangat istimewa yang kami alami," kata Kehinde Qasim Yusuf, seorang jemaah asal Australia yang ikut haji tahun ini.
"Jujur dengan semua yang saya lalui, melewati isolasi dan jauh dari keluarga, kesempatan untuk melakukan haji menebus segalanya," kata Yusuf, yang merupakan asisten profesor di Universitas Taibah, Madinah.
Baca juga: Rangkaian Ibadah Haji 2020 di Tengah Pandemi Covid-19 Telah Dimulai
Seorang jemaah, warga Maroko, Sarah Lagdaa (29), mengatakan, semua proses terjadi begitu cepat mulai saat proses mendaftarkan diri, seleksi, dan menjalani tes medis, hingga persiapan haji.
"Jadi karantina benar-benar waktu yang berharga untuk berhenti dan beristirahat dan berpikir," ujar Sarah.
Ia mengatakan, ibunya menangis bahagia dan terharu saat mengetahui ia akan berangkat haji.
Langdaa menyampaikan langkah-langkah ketat keamanan yang diambil Arab Saudi justru membuatnya merasa lebih baik dalam melakukan haji.
"Saya senang dengan karantina ini karena itu berarti Kementerian Haji merawat para jemaah dan memprioritaskan kesehatan. Saya benar-benar berpikir tidak akan pernah ada waktu yang lebih baik untuk melakukan haji untuk saya," kata dia.
Data terakhir, kasus virus corona di Arab Saudi tercatat 270.000 kasus, dengan 2.700 orang meninggal dunia.
Awal tahun ini, Arab Saudi menangguhkan umrah setelah pandemi merebak di seluruh dunia.
Baca juga: Update Haji 2020: Selesai Tawaf, Jemaah Haji Lanjutkan Ibadah Sai