Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Update Haji 2020: Cerita dari Penyelenggaraan Ibadah Haji yang Luar Biasa

Pandemi virus corona membuat penyelenggaraan ibadah haji menyesuaikan dengan protokol pencegahan Covid-19.

Jumlah jemaah calon haji yang mengikuti penyelenggaraan ibadah haji jauh lebih kecil dari biasanya.

Tercatat, hanya sekitar 1.000 jemaah. 

Dalam situasi normal, jumlah jemaah dapat mencapai lebih dari 2 juta orang dari berbagai penjuru dunia.

Kali ini, ibadah haji hanya diikuti oleh warga Arab Saudi atau warga negara lain yang bermukim di negara itu.

Pertama kali dalam sejarah

Apa yang terjadi dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini pun menjadi yang pertama kalinya jemaah dari negara lain tidak diperbolehkan untuk melakukan ibadah haji.

Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona.

Mereka yang terpilih melakukan ibadah berusia antara 20 tahun hingga 50 tahun.

Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi telah mengumumkan bahwa haji tahun ini "luar biasa".

“Haji pada tahun 2020 adalah ziarah yang benar-benar luar biasa dengan semua langkah-langkah yang diambil,” ujar Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Muhammad Saleh bin Taher Benten dikutip dari CNN.

"Karena kondisi kesehatan global yang luar biasa yang disebabkan oleh pandemi virus corona, tindakan pencegahan yang ketat telah diterapkan untuk memastikan haji yang sehat untuk semua jemaah haji,” lanjut dia.

Media Kementerian juga menyebutkan, menurut pihak berwenang, jemaah haji yang melakukan haji tahun ini telah menjalani proses seleksi yang ketat.

Para jemaah juga harus melalui periode isolasi diri sebelum tiba di kota-kota suci.

Mereka nantinya akan dikarantina saat tiba dan setelah selesai melakukan ibadah haji.  

"Ini adalah situasi yang sangat istimewa yang kami alami," kata Kehinde Qasim Yusuf, seorang jemaah asal Australia yang ikut haji tahun ini. 

"Jujur dengan semua yang saya lalui, melewati isolasi dan jauh dari keluarga, kesempatan untuk melakukan haji menebus segalanya," kata Yusuf, yang merupakan asisten profesor di Universitas Taibah, Madinah.

Seorang jemaah, warga Maroko, Sarah Lagdaa (29), mengatakan, semua proses terjadi begitu cepat mulai saat proses mendaftarkan diri, seleksi, dan menjalani tes medis, hingga persiapan haji.  

"Jadi karantina benar-benar waktu yang berharga untuk berhenti dan beristirahat dan berpikir," ujar Sarah.

Ia mengatakan, ibunya menangis bahagia dan terharu saat mengetahui ia akan berangkat haji.

Langdaa menyampaikan langkah-langkah ketat keamanan yang diambil Arab Saudi justru membuatnya merasa lebih baik dalam melakukan haji.

"Saya senang dengan karantina ini karena itu berarti Kementerian Haji merawat para jemaah dan memprioritaskan kesehatan. Saya benar-benar berpikir tidak akan pernah ada waktu yang lebih baik untuk melakukan haji untuk saya," kata dia.

Data terakhir, kasus virus corona di Arab Saudi tercatat 270.000 kasus, dengan 2.700 orang meninggal dunia.

Awal tahun ini, Arab Saudi menangguhkan umrah setelah pandemi merebak di seluruh dunia.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/30/102703965/update-haji-2020-cerita-dari-penyelenggaraan-ibadah-haji-yang-luar-biasa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke