Sejauh ini, vaksin yang dibuat oleh BioNTech telah menunjukkan hasil yang baik dalam uji coba awal.
Ada respons kekebalan yang aman dalam kelompok 45 orang.
Sebuah studi fase pertama pada 45 orang dewasa, sembilan di antaranya yang menerima plasebo, menemukan bahwa vaksin tersebut dapat ditoleransi dengan baik dan tidak menghasilkan efek samping yang serius.
Hal ini juga memicu sistem kekebalan tubuh dengan cara yang benar pada semua orang yang diberikannya.
Reaksi imun tergantung pada dosis. Artinya, orang yang menerima dosis lebih besar menghasilkan respons imun yang lebih besar.
Baca juga: 75 Negara Ingin Bergabung dengan Skema COVAX untuk Vaksin Corona
Vaksin lain yang dibuat oleh perusahaan China CanSino juga memiliki hasil yang menjanjikan seperti yang diterbitkan di The Lancet.
Vaksin itu bekerja dengan cara yang sama seperti vaksin yang diteliti Oxford, yaitu dengan membonceng gen virus corona menjadi virus flu biasa, yang menghasilkan kekebalan antibodi dan sel T.
Penelitian ini melibatkan 508 orang, di antaranya 253 orang menerima dosis tinggi, 129 orang menerima dosis rendah, dan 126 orang diberikan plasebo.
Dalam kelompok dosis vaksin tinggi, 95 persen di antaranya masih memiliki respons imun selama 28 hari setelah menerimanya.
Lebih dari setengahnya atau 56 persen, masih menunjukkan apa yang disebut sebagai respons antibodi netralisasi.
Artinya, sistem kekebalan dapat menghancurkan virus sepenuhnya.
Sementara, 96 persen dari mereka memiliki respons antibodi mengikat, yang berarti antibodi dapat menempel pada virus dan mencegah masuk ke dalam tubuh tetapi tidak menghancurkan sepenuhnya.
Pada kelompok dosis rendah, 47 persen orang memiliki respons netralisasi setelah empat minggu dan 97 persen memiliki tanggapan mengikat.
Sementara itu, 91 persen di antaranya menunjukkan reaksi kekebalan sebulan setelah diberi vaksin.
Kecepatan vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan telah digambarkan sebagai sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan keajaiban ilmu pengetahuan modern.
Biasanya dibutuhkan bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun.
Tetapi, dengan adanya kolaborasi internasional, dana dalam jumlah besar, dan penerbitan penelitian ilmiah secara instan telah memungkinkan para ilmuwan untuk melakukannya dalam waktu singkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.