Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Tegaskan Vaksin Covid-19 Tak Akan Tersedia Tahun Ini, Apa yang Bisa Dilakukan?

Kompas.com - 24/07/2020, 11:47 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sejauh ini, vaksin yang dibuat oleh BioNTech telah menunjukkan hasil yang baik dalam uji coba awal.

Ada respons kekebalan yang aman dalam kelompok 45 orang.

Sebuah studi fase pertama pada 45 orang dewasa, sembilan di antaranya yang menerima plasebo, menemukan bahwa vaksin tersebut dapat ditoleransi dengan baik dan tidak menghasilkan efek samping yang serius.

Hal ini juga memicu sistem kekebalan tubuh dengan cara yang benar pada semua orang yang diberikannya.

Reaksi imun tergantung pada dosis. Artinya, orang yang menerima dosis lebih besar menghasilkan respons imun yang lebih besar.

Baca juga: 75 Negara Ingin Bergabung dengan Skema COVAX untuk Vaksin Corona

Vaksin lain yang dibuat oleh perusahaan China CanSino juga memiliki hasil yang menjanjikan seperti yang diterbitkan di The Lancet.

Vaksin itu bekerja dengan cara yang sama seperti vaksin yang diteliti Oxford, yaitu dengan membonceng gen virus corona menjadi virus flu biasa, yang menghasilkan kekebalan antibodi dan sel T.

Penelitian ini melibatkan 508 orang, di antaranya 253 orang menerima dosis tinggi, 129 orang menerima dosis rendah, dan 126 orang diberikan plasebo.

Dalam kelompok dosis vaksin tinggi, 95 persen di antaranya masih memiliki respons imun selama 28 hari setelah menerimanya.

Lebih dari setengahnya atau 56 persen, masih menunjukkan apa yang disebut sebagai respons antibodi netralisasi.

Artinya, sistem kekebalan dapat menghancurkan virus sepenuhnya.

Sementara, 96 persen dari mereka memiliki respons antibodi mengikat, yang berarti antibodi dapat menempel pada virus dan mencegah masuk ke dalam tubuh tetapi tidak menghancurkan sepenuhnya.

Pada kelompok dosis rendah, 47 persen orang memiliki respons netralisasi setelah empat minggu dan 97 persen memiliki tanggapan mengikat.

Sementara itu, 91 persen di antaranya menunjukkan reaksi kekebalan sebulan setelah diberi vaksin.

Kecepatan vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan telah digambarkan sebagai sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan keajaiban ilmu pengetahuan modern.

Biasanya dibutuhkan bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun.

Tetapi, dengan adanya kolaborasi internasional, dana dalam jumlah besar, dan penerbitan penelitian ilmiah secara instan telah memungkinkan para ilmuwan untuk melakukannya dalam waktu singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

BMKG: Ini Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 19-20 Mei 2024

BMKG: Ini Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 19-20 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Blunder Kemendikbud Ristek soal Respons Kenaikan UKT | Listyo Sigit Jadi Kapolri Terlama Era Jokowi

[POPULER TREN] Blunder Kemendikbud Ristek soal Respons Kenaikan UKT | Listyo Sigit Jadi Kapolri Terlama Era Jokowi

Tren
Google Perkenalkan Fitur AI Overview di Ajang Google I/O 2024, Apa Itu?

Google Perkenalkan Fitur AI Overview di Ajang Google I/O 2024, Apa Itu?

Tren
Status BPJS Kesehatan Nonaktif Usai Resign, Bagaimana Mengaktifkannya?

Status BPJS Kesehatan Nonaktif Usai Resign, Bagaimana Mengaktifkannya?

Tren
Potensi Manfaat Mengonsumsi Edamame untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Potensi Manfaat Mengonsumsi Edamame untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Sejarah Lahirnya Budi Utomo 20 Mei 1908, Simbol Kebangkitan Nasional

Sejarah Lahirnya Budi Utomo 20 Mei 1908, Simbol Kebangkitan Nasional

Tren
7 Hewan Tercepat di Lautan, Ada yang Mampu Berenang hingga 110 Kilometer per Jam

7 Hewan Tercepat di Lautan, Ada yang Mampu Berenang hingga 110 Kilometer per Jam

Tren
Ritual Thudong 2024 Dimulai dari Semarang, Ini Alasannya

Ritual Thudong 2024 Dimulai dari Semarang, Ini Alasannya

Tren
Tampilan WhatsApp di iPhone Berubah, Apa yang Beda?

Tampilan WhatsApp di iPhone Berubah, Apa yang Beda?

Tren
Daftar 9 KA New Generation, Ada Kelas Ekonomi hingga Eksekutif Luxury

Daftar 9 KA New Generation, Ada Kelas Ekonomi hingga Eksekutif Luxury

Tren
20 Mei 2024 Hari Kebangkitan Nasional, Libur Tanggal Merah atau Tidak?

20 Mei 2024 Hari Kebangkitan Nasional, Libur Tanggal Merah atau Tidak?

Tren
Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan antara Oat dan Gandum

Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan antara Oat dan Gandum

Tren
Separator Jalur Lambat dan Cepat Ring Road Yogyakarta Tak Jadi Dibongkar, Ini Penggantinya

Separator Jalur Lambat dan Cepat Ring Road Yogyakarta Tak Jadi Dibongkar, Ini Penggantinya

Tren
50 Link Twibbon dan Ucapan Harkitnas 2024, Penuh Semangat dan Makna

50 Link Twibbon dan Ucapan Harkitnas 2024, Penuh Semangat dan Makna

Tren
Ikan Nila Disebut Suka Membuat Lubang di Dasar Sungai, untuk Apa? Ini Penjelasan Pakar

Ikan Nila Disebut Suka Membuat Lubang di Dasar Sungai, untuk Apa? Ini Penjelasan Pakar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com