Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Melonjak, Kota-kota Ini Kembali Berlakukan Lockdown

Kompas.com - 14/07/2020, 15:31 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hampir semua negara kini berada pada fase pelonggaran penguncian akibat virus corona.

Aktivitas perekonomian masyarakat pun kembali bergeliat, meski berada dalam bayang-bayang infeksi Covid-19.

Virus yang bermula di kota Wuhan, China itu sebelumnya telah memaksa adanya penguncian di banyak negara, sehingga berdampak besar pada ekonomi global.

Namun, beberapa bulan setelah dilonggarkan, sejumlah kota penting dunia kini kembali berada dalam penguncian akibat lonjakan kasus Covid-19.

Baca juga: Saat RRI Surabaya Tak Mengudara karena Corona

Beijing

Pada pertengahan Juni 2020, Ibu Kota China, Beijing kembali memberlakukan lockdown di 10 kawasan perumahan setelah adanya laporan kasus Covid-19 baru.

Saat itu, ada sekitar 36 kasus baru yang dilaporkan dalam satu hari dan terkait dengan sebuah pasar makanan, dikutip dari SCMP, 15 Juni 2020.

Pasar tersebut merupakan pusat distribusi makanan di Beijing selatan yang menempati lahan seluas 107 hektar dan memasok makanan ke provinsi utara seperti Shandong, Shanxi, Hebei dan Liaoning.

Wakil Kepala Distrik Kota Haidian, Lin Junjie mengatakan, 10 kawasan perumahan di sekitar Pasar Yuquandong akan di-lockdown.

Keputusan itu diberlakukan karena Pasar Yuquandong juga teridentifikasi memiliki kasus infeksi baru yang masih berhubungan dengan Pasar Xinfadi.

Beijing sebelumnya telah dinyatakan bebas dari transmisi lokal Covid-19 selama 55 hari sampai adanya kemunculan kasus baru pada 11 Juni 2020.

Baca juga: Beijing Nol Positif Corona, Otoritas Peringatkan Jangan Berpuas Diri

Manila

Dikutip dari Channel News Asia, 13 Juli 2020, sekitar 250.000 orang di Manila kembali dikunci setelah lonjakan kasus infeksi baru.

Mereka adalah penduduk Navota, salah satu dari 16 kota di Filipina yang harus tinggal di rumah selama dua minggu, hanya enam minggu setelah penguncian sebelumnya.

"Saya tidak yakin apakah ini solusi, tetapi saya yakin jika saya melakukan ini jumlah kasus tidak akan bertambah," kata Wali Kota Navota Toby Tiangco kepada sebuah stasiun radio.

Navota, salah satu daerah termiskin di Manila memiliki 931 kasus yang dikonfirmasi dan 59 kematian, menurut angka pemerintah setempat.

Penghuni akan diizinkan untuk pergi bekerja, tetapi olahraga di luar ruangan akan dilarang. Toko-toko dan bisnis dapat tetap buka tetapi restoran hanya akan diizinkan untuk melakukan layanan take-away.

Baca juga: Update Virus Corona 15 Maret: Azan di Kuwait Berbeda | Manila Lockdown

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

8 Manfaat Lemak Sehat untuk Tubuh, Bisa Jaga Kesehatan Jantung dan Otak

8 Manfaat Lemak Sehat untuk Tubuh, Bisa Jaga Kesehatan Jantung dan Otak

Tren
Menyoroti Penerbangan Jemaah Haji Indonesia yang Diwarnai Sejumlah Masalah...

Menyoroti Penerbangan Jemaah Haji Indonesia yang Diwarnai Sejumlah Masalah...

Tren
Diduga Buntuti Jampidsus Kejagung, Apa Tugas Densus 88 Sebenarnya?

Diduga Buntuti Jampidsus Kejagung, Apa Tugas Densus 88 Sebenarnya?

Tren
9 Tanda Darah Tinggi di Usia 20-an, Bisa Picu Serangan Jantung dan Stroke

9 Tanda Darah Tinggi di Usia 20-an, Bisa Picu Serangan Jantung dan Stroke

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 26-27 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 26-27 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88 | Rumput GBK Disorot

[POPULER TREN] Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88 | Rumput GBK Disorot

Tren
Daftar Lengkap Urutan Film Mad Max, Terbaru Furiosa

Daftar Lengkap Urutan Film Mad Max, Terbaru Furiosa

Tren
Aktif di Malam Hari, Berikut 10 Spesies yang Termasuk Hewan Nokturnal

Aktif di Malam Hari, Berikut 10 Spesies yang Termasuk Hewan Nokturnal

Tren
Kisah Mat Bin Mat Suroh, Bertaruh Nyawa Selamatkan Kereta Api dari Kecelakaan Fatal

Kisah Mat Bin Mat Suroh, Bertaruh Nyawa Selamatkan Kereta Api dari Kecelakaan Fatal

Tren
12 Jenis Kanker yang Paling Sering Menyerang Pria, Apa Saja?

12 Jenis Kanker yang Paling Sering Menyerang Pria, Apa Saja?

Tren
Kisah Pasutri Berangkat Haji Beda Kloter, Bertemu di 'Gerbang Cinta' Masjid Nabawi

Kisah Pasutri Berangkat Haji Beda Kloter, Bertemu di "Gerbang Cinta" Masjid Nabawi

Tren
Jarang Disadari, Ini Efek Samping Vitamin C jika Dikonsumsi Berlebihan

Jarang Disadari, Ini Efek Samping Vitamin C jika Dikonsumsi Berlebihan

Tren
3 Perbedaan People Water's Forum dan World Water Forum, Sama-sama Digelar di Bali Tahun Ini

3 Perbedaan People Water's Forum dan World Water Forum, Sama-sama Digelar di Bali Tahun Ini

Tren
450 Bus Shalawat Siap Antar Jemaah Haji di Mekkah, Ini 22 Rutenya

450 Bus Shalawat Siap Antar Jemaah Haji di Mekkah, Ini 22 Rutenya

Tren
Starlink Resmi Diluncurkan di Indonesia, Pakar Ingatkan Potensi Ancaman Siber

Starlink Resmi Diluncurkan di Indonesia, Pakar Ingatkan Potensi Ancaman Siber

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com