KOMPAS.com - Google Meet dan Google Classroom adalah dua aplikasi besutan Google yang popularitasnya naik di kala pandemi virus corona.
Ketika sebagian besar pekerja harus bekerja dari rumah, Google Meet menjadi salah satu opsi karena adanya layanan video conference yang membuat meeting atau rapat bisa dilakukan secara virtual.
Sama halnya dengan Google Classroom, karena saat ini sekolah tidak bisa mengadakan pembelajaran secara tatap muka, maka Google Classroom menjadi salah satu pilihan agar kegiatan belajar dan mengajar tetap bisa terlaksana meski dari jarak jauh.
Lalu, bagaimana cara kerja dua aplikasi ini? Berikut penjelasannya.
Seperti diberitakan Kompas.com, 17 Maret 2020, Google Meet terintegrasi dengan G Suite dan hanya pemilik akun G Suite saja yang bisa mengadakan rapat online di Google Meet.
G Suite pun menawarkan uji coba gratis selama 14 hari yang bisa diakses.
Meet bisa ditemukan di bagian menu (ikon titik berjumlah sembilan) di sebelah kiri foto profil Gmail yang terletak di pojok kanan atas. Bisa juga diakses melalui alamat https://meet.google.com/.
Rapat online bisa dilakukan melalui perangkat komputer maupun ponsel. Pengguna bisa memulai video conference melalui browser Chrome, Mozilla Firefox, Microsoft Edge, atau Safari.
Atau, bisa juga melalui ponsel dengan mengunduh aplikasi Meet di PlayStore dan AppStore.
Sebelum memulai rapat, kamera dan mikrofon di desktop atau ponsel perlu dipastikan dalam keadaan aktif.
Kualitas video juga bisa diatur, apakah ingin menggunakan resolusi tinggi atau standar.
Dokumen disimpan di Google Drive dan dapat diedit di aplikasi Drive, seperti Google Docs, dan Sheets.
Yang membedakan Classroom dari Google Drive biasa adalah tampilan antarmuka yang terbagi menjadi dua mode, yakni mode guru dan siswa.
Fitur-fitur Classroom