Angka itu menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara dan Asia Timur di luar China. Sebanyak 31.585 pasien telah dinyatakan sembuh dan 3.359 meninggal dunia.
Sampai saat ini, kasus infeksi di Indonesia belum menunjukkan tanda penurunan tren. Bahkan, laporan harian melebihi angka 1.000 dalam beberapa minggu terakhir.
Pada akhir Juni lalu, Sydney Morning Herald (SMH) memberitakan, Indonesia berpotensi menjadi episentrum virus corona dunia.
Media itu menyoroti tingginya kasus infeksi harian di Indonesia yang mencapai lebih dari 1.000 kasus. Menanggapi hal itu, dosen public health di University of Derby Dono Widiatmoko mengatakan, Indonesia bahkan saat ini sudah menjadi episentrum baru virus corona dunia.
"Menurut saya sudah, bukan cuma bisa, sudah jadi episentrum baru virus corona di dunia," kata Dono saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/6/2020).
Dono menjelaskan, episentrum merupakan pusat terjadinya infeksi virus corona secara massal dalam populasi.
Menanggapi prediksi Indonesia berpotensi jadi episentrum baru, Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Langkah ini salah satunya untuk mencegah potensi Indonesia menjadi episentrum baru penyebaran Covid-19.
Baca juga: Mematahkan Prediksi Indonesia Jadi Episentrum Covid-19 Dunia