Bermula dari sikap Presiden Jair Bolsonaro yang menganggap virus corona sebagai flu biasa, Brazil kini menjadi episentrum virus corona di Amerika Latin.
Negeri Samba itu memiliki lebih dari 1,6 juta kasus infeksi dengan 66.741 kematian.
Pada Selasa (7/7/2020), Bolsonaro mengonfirmasi dirinya telah dinyatakan positif Covid-19 kepada wartawan dan mengklaim telah menggunakan hidroksiklokuin, obat anti-malaria yang tak terbukti efektif mengobati virus corona.
"Aku baik-baik saja, normal. Aku bahkan ingin berjalan-jalan di sini, tapi aku tidak bisa karena rekomendasi medis," kata Bolsonaro, dikutip dari Aljazeera, Rabu (8/7/2020).
Presiden berusia 65 tahun itu sering muncul di depan umum untuk berjabat tangan dengan pendukungnya dan bertemu banyak orang, sesekali tanpa mengenakan masker.
Dengan tingginya kasus di Brazil, pada akhir Mei 2020, AS menganggap negara itu menjadi episentrum Covid-19 dan melarang pengunjung dari negara tersebut ke wilayah Amerika Serikat.
Baca juga: Presiden Brazil Positif Covid-19, Ini Daftar 7 Pemimpin Negara yang Terinfeksi Corona
Melansir Times of India, Kamis (9/7/2020), India mencatatkan lonjakan kasus infeksi tertingginya pada Rabu dengan 25.530 kasus.
Negara berpenduduk lebih dari 1,3 miliar ini telah melaporkan rata-rata 22.000 infeksi setiap hari selama seminggu terakhir dengan tingkat pertumbuhan 3,5 persen.
Lonjakan itu datang di tengah peningkatan pengujian di seluruh negeri dalam beberapa hari terakhir.
Sementara itu, negara bagian Benggala Barat telah mengumumkan penguncian ketat di daerah-daerah tertentu dimulai sejak hari ini, Kamis setelah lonjakan kasus baru.
Baca juga: Bukan China, India Jadi Episentrum Baru Virus Corona di Asia
Setelah kasus di China mereda, Italia sempat menjadi episentrum virus corona baru dan menjadi perhatian seluruh dunia.
Saat ini, Negeri Pizza itu telah berada pada tahap pemulihan usai kasus infeksi yang terus melandai.
Penguncian telah dilonggarkan dan aktivitas ekonomi secara perlahan mulai hidup kembali.