Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Kritik Studi WHO Anjuran Jaga Jarak Minimal 2 Meter, Berikut Alasannya

Kompas.com - 15/06/2020, 16:21 WIB
Mela Arnani,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

Ilmuwan lain, Prof Ben Cowling di Pusat Kolaborasi WHO untuk Epidemiologi dan Pengendalian Penyakit Menular di Universitas Hong Kong, menandai masalah lebih lanjut dengan penelitian ini.

McConway mengatakan, ia telah mengajukan pertanyaan tentang analisis dengan penulis dan sedang menunggu untuk mendengar kembali.

Ia percaya peer review oleh Lancet dan WHO seharusnya melihat masalah yang ada.

"Saya pikir mereka melakukannya dengan tergesa-gesa. Penulis, mungkin WHO, dan peninjau sejawat Lancet, bahwa hal-hal penting terlewatkan," katanya.

Semua orang, lanjut dia, percaya bahwa risiko infeksi pada jarak satu meter lebih tinggi daripada pada dua meter.

Baca juga: Update 14 Juni: 10 Provinsi dengan Kasus Tertinggi Virus Corona

Dokumen terbaru pada 2 Mei 2020, menjelaskan bahwa beberapa aliran bukti yang digunakan untuk nasihat tentang jarak aman.

Termasuk bagaimana orang-orang bersama-sama dalam waktu lama, ventilasi dan ruang ukuran, tidak lebih merupakan panduan rata-rata untuk pertemuan tatap muka.

Bukti yang digunakan untuk menginformasikan panduan ini didasarkan pada tinjauan sistematis dari semua studi observasional yang relevan mengenai tindakan perlindungan untuk mencegah penularan virus corona penyebab SARS, MERS dan Covid-19.

Setelah memeriksa relevansi, sebanyak 44 studi banding dilakukan dalam pengaturan layanan kesehatan dan non-kesehatan yang dimasukkan.

"Temuan dari tinjauan sistematis dan meta-analisis ini mendukung jarak fisik satu meter atau lebih, yang sejalan dengan rekomendasi WHO yang ada bahwa orang harus jarak fisik setidaknya satu meter," bunyi pernyataan itu.

Baca juga: Jumlah Infeksi Virus Corona Masih Tinggi, Berikut Saran Peneliti Hadapi New Normal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com