Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pengesahan Magna Carta

Kompas.com - 15/06/2020, 08:28 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sumber History

KOMPAS.com - Hari ini, lebih dari delapan abad yang lalu atau tepatnya pada 15 Juni 1215, sebuah piagam bersejarah dikeluarkan di Inggris.

Piagam yang diberi nama "Magna Carta" ini secara tertulis berisi klausul yang membatasi kekuasaan absolut raja.

Pada piagam ini, seorang raja harus menghargai dan menjunjung beberapa prosedur legal dan hak setiap manusia.

Selain itu, keinginan seorang raja juga dibatasi oleh hukum.

Magna Carta disebut sebagai sebuah kesepakatan pertama yang tercatat sejarah sebagai jalan menuju hukum konstitusi.

Magna Carta juga kerap dianggap sebagai tonggak perjuangan lahirnya pengakuan atas hak asasi manusia.

Berawal dari pemberontakan

Melansir History, setelah pemberontakan yang dilakukan oleh bangsawan Inggris untuk melawan pemerintahannya, Raja John menempatkan materai kerajaannya di Magna Carta, atau "Piagam Besar" dan secara resmi mengesahkan isinya.

Dokumen tersebut pada dasarnya merupakan perjanjian damai antara John dan para baronnya, serta menjamin bahwa raja akan menghormati hak-hak feodal dan hak istimewa, menegakkan kebebasan gereja, dan memelihara hukum negara.

Meskipun sifatnya reaksioner, namun Magna Carta dipandang sebagai landasan dalam perkembangan Inggris yang demokratis oleh generasi selanjutnya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Garuda Indonesia DC-10 PK-GIE Terbakar dan Terbelah Tiga di Fukuoka

Kemunculan Magna Carta sendiri tidak bisa dilepaskan dari kepemimpinan Raja John yang dinilai gagal oleh para bangsawan Inggris.

John dinobatkan sebagai Raja Inggris setelah kematian saudaranya, Raja Richard the Lion Heart, pada tahun 1199.

Pemerintahan Raja John diwarnai dengan serangkaian kegagalan. Dia kehilangan wilayah Normandia kepada Raja Perancis dan membebankan pajak yang berat kepada bangsawan Inggris untuk membiayai peperangannya di luar negeri.

Dia juga berselisih dengan Paus Innocent III dan menjual kantor-kantor gereja untuk mengisi kembali kas kerajaan yang sudah menipis.

Setelah kekalahan Inggris dalam perang untuk mendapatkan kembali Normandia pada tahun 1214, Stephen Langton, Uskup Agung Canterbury, meminta para baron yang tidak puas untuk meminta piagam kemerdekaan dari raja.

Pada tahun 1215, para baron bangkit memberontak melawan penyalahgunaan hukum dan kekuasaan feodal raja.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com