Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Pandemi Covid-19, Fokus di Dalam, Apa Kabar Pintu Gerbang?

Kompas.com - 15/06/2020, 07:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

INDONESIA memutuskan akan segera menghadapi kehidupan normal yang baru (new normal). Menghadapi babak baru itu, Jakarta saat ini menjalankan masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi.

Hari Ini, 15 Juni 2020, sejumlah mal di Jakarta akan mulai buka dengan protokol kesehatan yang konon akan dijaga ketat.

Kementerian Perhubungan juga mulai melonggarkan aturan soal kapasitas penumpang pesawat. Jika sebelumnya kapasitas penumpang dibatasi 50 persen, kini diizinkan hingga 70 bahkan 100 persen untuk pesawat tertentu.

Pertanyaannya, apakah kebijakan-kebijakan di atas tepat saat angka pandemi di Indonesia terus mencatatkan rekor baru. Apakah masyarakat aman? Bagaimana potensi penularannya? Bagaimana pula menjaganya bersama-sama?

Di atas 1.000 kasus

Beberapa hari ini kita melihat fakta penambahan jumlah pasien positif lebih dari 1.000 kasus per hari.

Memang ada yang mengatakan bahwa angka ini naik karena jumlah tes yang dilakukan pada bulan Juni ini meningkat mencapai 12.700 spesimen per hari.

Baca juga: 10 Hari PSBB Transisi, Ada 1.263 Kasus Baru Covid-19 di Jakarta

Namun, fakta ini membuka mata bahwa di luar sana masih banyak orang yang terinfeksi Covid-19..

Meski demikian, kehidupan tidak boleh berhenti. Ada pola normal baru yang harus dijalankan menjadi sebuah keniscayaan.

Hanya saja, di mana batasnya? Apakah keran dibuka seperempat, sepertiga, setengah, atau dua per tiga?

Percayalah, jawaban ini tidak ada formulasi khususnya, setidaknya dalam waktu dekat!

Meraba-raba kebijakan

Salah seorang pejabat penting negara ini berbicara kepada saya secara off the record, bahwa yang terjadi saat ini adalah meraba-raba.

Masing-masing kebijakan mengintip negara lain: apa yang terjadi dan bagaimana efeknya. Tidak ada formulasi pasti yang bisa diterapkan, bahkan berbasis penelitian dan ilmu pengetahuan sekalipun.

Sebab, virus Corona yang menyebabkan Covid-19 ini belum sepenuhnya bisa dipetakan. Penelitian atas virus ini masih terus dilakukan di seluruh duni.

Alhasil, formulasi yang bisa dilakukan adalah menutup keran atau membuka sebagian demi berlangsungnya kehidupan. Kajian-kajian yang dilakukan sifatnya jangka pendek yang mengiringi kebijakan lokal yang dibuat. Memang kondisi ini tidak pernah dialami oleh generasi tetua kita sebelumnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com