Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pasien Covid Nomor 91 Vietnam, Bisa Sembuh Setelah Koma 2 Bulan

Kompas.com - 14/06/2020, 10:20 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vietnam masih menjadi salah satu negara dengan nol kasus kematian akibat virus corona sejauh ini.

Selain itu, catatan kasus infeksi di negara itu juga sangat minim yaitu 334 kasus dengan 323 di antaranya sudah sembuh. Saat ini hanya tinggal 11 pasien yang menjalani perawatan akibat infeksi Covid-19 di negara itu. 

Catatan sempurna Vietnam dengan nol kematian hampir ternoda dengan adanya satu pasien virus corona yang kondisinya sangat kritis.  Pasien tersebut awalnya hanya diketahui dengan sebutan pasien nomor 91. 

Baca juga: Vietnam Berhasil Menjaga Angka Kematian Covid-19 Tetap Nol, Begini Caranya...

Pilot Inggris

Belakangan, setelah kondisi pasien tersebut pulih dan dinyatakan negatif Covid, identitasnya mulai diketahui publik. 

Pasien itu adalah seorang pilot Inggris bernama Stephen Cameron (43). Dia dilaporkan mengalami masa pemulihan yang ajaib dari paparan virus corona setelah didiagnosis terinfeksi pada Maret 2020.

Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), (9/6/2020) Cameron bekerja sebagai pilot di maskapai Vietnam Airlines. Dia dilaporkan terinfeksi virus di sebuah bar di Kota Ho Chi Minh, Vietnam.

Saat itu, kasus Cameron yang menjadi pasien Covid-19 telah menarik banyak perhatian warga Vietnam maupun mancanegara.

Dia menghabiskan 47 hari untuk bertahan hidup dengan fungsi paru-paru hanya 10 persen saja dari kapasitas normal.

Bahkan Pemerintah Vietnam telah mengalokasikan sebanyak 5 miliar Dong atau sekitar Rp 2,9 miliar untuk menyelamatkan nyawa pilot tersebut.

Baca juga: Nol Korban Meninggal, Bagaimana Vietnam Berhasil Menangani Pandemi Corona?

Pemerintah juga awalnya tidak percaya mengetahui pasien itu dapat pulih begitu cepat. Padahal mereka sempat pesimistis pasien tersebut dapat kembali pulih. 

"Pemulihan ajaib pasien adalah dorongan bagi para dokter untuk upaya dan pengabdian mereka yang tak kenal lelah," ujar Wakil Kepala Sub-Departemen Perawatan di National Steering Committee untuk virus corona, Luong Ngoc Khue kepada Vietnam News.

Sempat dirahasiakan identitasnya

Kisah Cameron di Vietnam juga beberapa kali dibagikan oleh mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan di web pribadinya Disway.

Salah satunya pada unggahan Minggu (14/6/2020) disebutkan, selama koma, Cameron terus dirawat dengan intensif, segala upaya dilakukan, termasuk kemungkinan untuk cangkok liver dan ginjalnya.

Banyak warga Vietnam yang bersedia mendonorkan hati dan ginjal untuk kesembuhan Cameron.

Namun, transplan baru bisa dilakukan kalau kondisi tubuhnya memungkinkan. Sementara yang menjadi pertimbangan yakni kondisi jantung Cameron yang hanya berdetak 40 kali per menit.

Sambil terus menjalani perawatan, dia juga menjalani tes berkala. Di tengah pupusnya harapan hidup, ternyata kondisi pilot tersebut membaik, yaitu dia dinyatakan negatif Covid-19.

"Menariknya, ada orang terkena Covid-19 sampai mengalami koma begitu lama, tetapi setelah dua bulan dirawat, hasil tesnya negatif," tulis Dahlan. 

Agar lebih akurat mengenai hasil tes, pihak RS sampai melakukan tes ulang sampai enam kali dan hasilnya tetap negatif.

Baca juga: Nol Kasus Kematian, Begini Cara Vietnam Sukses Tangani Virus Corona

Dipindahkan ke RS Non-Covid

Lantaran hasilnya sudah negatif Covid, Cameron dipindahkan ke RS non-Covid yakni di RSU Cho Ray, di Kota Ho Chi Minh, Vietnam.

Adapun saat pemindahan ini Cameron masih dalam keadaan kritis.

Setelah pindah ke RSU, kondisi kesehatan Cameron diharapkan semakin membaik.

Dia dipasangi alat untuk menggantikan kerja jantung dan paru-paru, Extracorporeal Membrane Oxygenation (ECMO).

ECMO diberikan agar jantung dan paru Cameron tidak bekerja keras. Tujuannya agar dua organ tersebut bisa memulihkan keadaannya yang sudah memburuk.

Setidaknya dua organ tersebut tidak lebih rusak lagi, serta mengurangi kemungkinan keracunan dari oksigen.

Tak lama setelah itu, dokter terus menurunkan ECMO dengan sangat pelan. Sementara, dokter masih belum berani melepas ventilator dari pilot tersebut.

Cameron juga terus diberikan obat antibakteri dan nutrisi yang terjaga kualitasnya. Dalam dua kali sehari, ia menjalani terapi agar otot-ototnya terjaga.

Menurut dokter di RSU, Cameron begitu kritis lantaran adanya sindrom badai sitokin yakni gangguan pada organ di saat sistem imunitasnya melawan virus corona.

Menurut kabar terkini, kondisi Cameron telah berhasil mengalami masa-masa sulit, tekanan darahnya sudah mendekati normal, yakni 120/60. Dia pun bahkan disebut tidak perlu lagi untuk melakukan transplantasi.

Baca juga: Kabar Baik dari Vietnam: Nol Kasus Baru Virus Corona, Nol Kematian, Apa yang Dilakukan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Urutan Lengkap 6 Buku Bridgerton Sesuai Kronologi Ceritanya, Beda dari Netflix

Urutan Lengkap 6 Buku Bridgerton Sesuai Kronologi Ceritanya, Beda dari Netflix

Tren
Seluruh Bagian Pesawat Hangus Terbakar, Harapan Presiden Iran Selamat Sangat Tipis

Seluruh Bagian Pesawat Hangus Terbakar, Harapan Presiden Iran Selamat Sangat Tipis

Tren
Ramai soal Pembalut Wanita Bekas Dicuci atau Langsung Dibuang, Ini Kata Dokter

Ramai soal Pembalut Wanita Bekas Dicuci atau Langsung Dibuang, Ini Kata Dokter

Tren
Helikopter yang Membawa Presiden Iran Ditemukan, Seluruh Bagian Hangus Terbakar

Helikopter yang Membawa Presiden Iran Ditemukan, Seluruh Bagian Hangus Terbakar

Tren
Benarkah Pembangunan Tol Jadi Solusi Jalanan Rawan Longsor di Sumatera Barat?

Benarkah Pembangunan Tol Jadi Solusi Jalanan Rawan Longsor di Sumatera Barat?

Tren
6 Fakta Pesawat Latih Jatuh di BSD, Sempat Hilang Kontak

6 Fakta Pesawat Latih Jatuh di BSD, Sempat Hilang Kontak

Tren
Cerita Perempuan di Surabaya, 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi

Cerita Perempuan di Surabaya, 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi

Tren
Ucapan dan Twibbon Hari Kebangkitan Nasional 2024

Ucapan dan Twibbon Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
Polisi Ungkap Kronologi Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Polisi Ungkap Kronologi Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Tren
Kasus Covid-19 di Singapura Naik Nyaris 2 Kali Lipat, Diproyeksi Meledak Juni 2024

Kasus Covid-19 di Singapura Naik Nyaris 2 Kali Lipat, Diproyeksi Meledak Juni 2024

Tren
Helikopter yang Bawa Presiden Iran Jatuh, Pencarian Masih Berlanjut

Helikopter yang Bawa Presiden Iran Jatuh, Pencarian Masih Berlanjut

Tren
Alasan Tidak Boleh Minum Teh Saat Perut Kosong, Ini yang Akan Terjadi

Alasan Tidak Boleh Minum Teh Saat Perut Kosong, Ini yang Akan Terjadi

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 20-21 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 20-21 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2024, Pesawat Jatuh di BSD

[POPULER TREN] Daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2024, Pesawat Jatuh di BSD

Tren
Warga Jabar jadi Pengguna Pinjol Terbanyak di Indonesia, Ekonom Soroti Persib Gandeng Sponsor Pinjol

Warga Jabar jadi Pengguna Pinjol Terbanyak di Indonesia, Ekonom Soroti Persib Gandeng Sponsor Pinjol

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com