Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Teater di Jerman Atur Ulang Bangku Penonton Sesuai Prinsip Jarak Aman

Kompas.com - 30/05/2020, 19:03 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

"Jika kami menaikkan harga tiket, itu akan menjadi preseden buruk ke masyarakat di mana banyak orang berjuang untuk mata pencaharian mereka saat ini," kata Reese.

Meski demikian, kelompok pertunjukan swasta Berlin seperti teater pemuda Grips, yang hanya bisa mengisi 70 dari 360 kursi di bawah aturan baru ini, berharap bisa menekan kerugian mereka dengan skema subsidi dari senat pendidikan kota.

Tantangan bagi pelaku teater

Di Jerman, gedung teater merupakan salah satu bangunan pertama yang dipaksa untuk menutup pintu ketika penyebaran pandemi meningkat pada pertengahan Maret 2020.

Gedung teater dikhawatirkan menjadi tempat penyebaran virus karena adanya kerumunan orang yang berdesakan dalam ruang tertutup.

Di Berliner Ensemble, yang telah ditutup sejak 13 Maret 2020, akan ada jarak 3 meter antara tepi panggung dengan deretan penonton pertama.

Beberapa pintu menuju auditorium juga akan tetap dibuka untuk memungkinkan udara bersirkulasi.

Sementara itu, direktur artistik Thomas Ostermeier bersama timnya di Teater Schaubühne, barat Berlin, tengah mempertimbangkan untuk memasang pembatas dari plexiglass yang memungkinkan auditorium untuk diisi dengan 150 penonton, lebih banyak dari rencana awal yang hanya 50 penonton.

Menurut Ostermeier, menerapkan jarak sosial, baik di depan maupun di belakang panggung sama sulitnya.

Schaubühne yang terletak di Kurfürstendamm rencananya akan dibuka kembali pada Oktober 2020.

Selain karena pandemi, gedung ini juga baru selesai melakukan renovasi yang telah dijadwalkan sejak lama.

Pembukaan kembali akan dimulai dengan monolog oleh sutradara Swiss Milo Rau dan pertunjukan satu orang berjudul Peer Gynt karya Ibsen, yang akan menampilkan Lars Eidinger, penampil tetap Schaubühne.

Sementara itu, di Berliner Ensemble, drama baru yang dijadwalkan oleh sutradara Belgia Luk Perceval telah ditunda selama lebih dari setahun.

Hal ini karena drama tersebut membutuhkan terlalu banyak aktor di atas panggung pada saat yang sama.

Selain itu, produksi Macbeth karya Shakespeare harus dibatalkan karena melibatkan adegan ciuman antar-pemerannya.

Teater tidak bisa diganti live-streaming

Ostermeier menyebut bahwa tradisi teater Jerman yang mengikat aktor mereka ke dalam kelompok memberi keuntungan ekonomi tersendiri selama pandemi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com