Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Yogyakarta Jadi Percontohan New Normal

Kompas.com - 28/05/2020, 12:04 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Di media sosial dan grup-grup percakapan WhatsApp beredar pesan berantai yang menyebutkan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu daerah percontohan new normal.

Selain pesan berantai, beredar pula sebuah infografik yang menyampaikan informasi yang hampir sama.

Kepala Bagian Humas Pemprov DIY Ditya Nanaryo Aji menyatakan, pesan dan informasi tersebut hoaks.

Yogyakarta tak masuk daftar daerah percontohan new normal.

Narasi yang beredar

Broadcast WhatsApp yang beredar menyebutkan bahwa informasi bersumber dari Humas Satgas Covid-19 untuk Provinsi DIY.

Narasi dalam pesan itu menjelaskan alasan Yogyakarta dipilih menjadi wilayah percontohan new normal.

Informasi lainnya dalam pesan itu juga menyebutkan, kasus Covid-19 di DIY hanya tinggal menunggu penyembuhan klaster Indogrosir.

Berikut narasi yang diunggah oleh salah satu pengguna Facebook:

KABAR GEMBIRA DIY

Dari keterangan Humas Satgas Covid-19 Prov. DIY.

"Kenapa DIY menjadi percontohan untuk new normal, karena sebenarnya Masyarakat DIY Sadar betul dengan bahaya pandemi ini, disiplin dan kepatuhan masih tinggi bila dibanding dgn daerah lain, tingkat kesembuhan tinggi, kasus meninggal relatif sedikit itupun krn ada penyakit penyerta dan sudah lanjut usianya, kasus positif relatif pasif dan yg sudah terjadi penularan murni dari luar, importir...
Insya allah DIY tinggal menunggu penyembuhan claster Indogrosir...
Bismillah doa dan semangat tetap kita tunjukkan dan insya allah DIY segera bebas dr virus ini Aamiin Allahu Yaa Kariim.

Beredar informasi bahwa DIY merupakan daerah percontohan new normal. Informasi ini hoaks.Facebook Rosadi Beredar informasi bahwa DIY merupakan daerah percontohan new normal. Informasi ini hoaks.
Informasi mengenai Yogyakarta menjadi salah satu percontohan new normal juga disebarkan sejumlah warganet dengan mengunggah sebuah infografik.

Berikut salah satu akun Twitter yang mengunggahnya:

Benarkah informasi tersebut?

Konfirmasi Kompas.com

Kepala Bagian Humas Pemprov DIY Ditya Nanaryo Aji mengatakan, informasi yang menyebutkan DIY merupakan provinsi percontohan new normal adalah hoaks.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com