Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] Yogyakarta Jadi Percontohan New Normal

Selain pesan berantai, beredar pula sebuah infografik yang menyampaikan informasi yang hampir sama.

Kepala Bagian Humas Pemprov DIY Ditya Nanaryo Aji menyatakan, pesan dan informasi tersebut hoaks.

Yogyakarta tak masuk daftar daerah percontohan new normal.

Narasi yang beredar

Broadcast WhatsApp yang beredar menyebutkan bahwa informasi bersumber dari Humas Satgas Covid-19 untuk Provinsi DIY.

Narasi dalam pesan itu menjelaskan alasan Yogyakarta dipilih menjadi wilayah percontohan new normal.

Informasi lainnya dalam pesan itu juga menyebutkan, kasus Covid-19 di DIY hanya tinggal menunggu penyembuhan klaster Indogrosir.

Berikut narasi yang diunggah oleh salah satu pengguna Facebook:

KABAR GEMBIRA DIY

Dari keterangan Humas Satgas Covid-19 Prov. DIY.

"Kenapa DIY menjadi percontohan untuk new normal, karena sebenarnya Masyarakat DIY Sadar betul dengan bahaya pandemi ini, disiplin dan kepatuhan masih tinggi bila dibanding dgn daerah lain, tingkat kesembuhan tinggi, kasus meninggal relatif sedikit itupun krn ada penyakit penyerta dan sudah lanjut usianya, kasus positif relatif pasif dan yg sudah terjadi penularan murni dari luar, importir...
Insya allah DIY tinggal menunggu penyembuhan claster Indogrosir...
Bismillah doa dan semangat tetap kita tunjukkan dan insya allah DIY segera bebas dr virus ini Aamiin Allahu Yaa Kariim.

Berikut salah satu akun Twitter yang mengunggahnya:

Konfirmasi Kompas.com

Kepala Bagian Humas Pemprov DIY Ditya Nanaryo Aji mengatakan, informasi yang menyebutkan DIY merupakan provinsi percontohan new normal adalah hoaks.

"Itu jelas hoaks. Kami di Humas Pemprov DIY maupun Diskominfo DIY yang tergabung dalam Gugus Tugas Covid-19 DIY bidang humas tidak pernah mengeluarkan statement atau menyebarkan informasi tersebut," kata Ditya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/5/2020).

Ditya mengatakan, terkait infografis yang beredar, ada informasi yang tidak tepat.

Kawasan wisata yang akan dibuka pada Juni hanya taman wisata candi, antara lain Candi Prambanan dan Ratu Boko.

"Di mana semuanya dikelola oleh TWC, BUMN," ujar dia.

Ditya menjelaskan, Pemprov DIY sebenarnya tidak pernah mengumumkan atau memiliki kebijakan untuk menutup tempat-tempat pariwisata di wilayah DIY.

Akan tetapi, banyak pengelola destinasi wisata yang menutup lokasi wisatanya selama pandemi virus corona.

"Karena mempertimbangkan unsur keselamatan, karena akan mengakibatkan kerumunan, dan menimbang tidak adanya pengunjung juga," kata Ditya.

Menurut dia, di sisi lain, pengelola tempat wisata di DIY juga tengah berbenah, mempersiapkan sarana prasarana, SDM, dan SOP untuk menyambut kebijakan new normal.

Klarifikasi mengenai informasi yang beredar tersebut juga disampaikan melalui akun resmi Twitter Humas Pemda DIY sebagai berikut.

Sebelumnya, status tanggap darurat DIY ditetapkan hingga 29 Mei 2020.

Dengan diperpanjangnya status tanggap darurat, maka kemungkinan diberlakukannya new normal paling cepat pada bulan Juni.

Selama masa perpanjangan tanggap darurat tersebut, Pemprov DIY akan mempersiapkan SOP atau protokol yang nantinya digunakan sebagai acuan masyarakat untuk beraktivitas di masa new normal.

"Bapak Sekda DIY (Baskara Aji) telah meminta masing-masing gugus tugas untuk segera menyusun SOP tersebut sesuai dengan bidangnya," kata Ditya.

Contohnya, gugus pendidikan, maka menyusun SOP apabila siswa kembali ke sekolah.

"Gugus ekonomi menyusun SOP untuk pasar-pasar ataupun supermarket yang harus beroperasi dan seterusnya," ujar dia.

Ditya meminta masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan PHBS dan sebisa mungkin untuk tetap di rumah.

"Jika harus bepergian agar menggunakan masker dan jaga jarak aman. Cukup istirahat dan makan makanan bergizi," kata dia.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/28/120455665/hoaks-yogyakarta-jadi-percontohan-new-normal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke