Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Swedia dalam Penanganan Kasus Virus Corona

Kompas.com - 20/05/2020, 08:03 WIB
Mela Arnani,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Swedia menjadi salah satu negara yang menarik perhatian dunia terkait penanganan terhadap wabah corona virus.

Negara yang pendekatannya lebih lunak terhadap virus corona jenis baru ini mencatatkan, bulan April menjadi waktu paling mematikan dalam hampir tiga dekade.

Pada April, sebanyak 10.458 kematian tercatat di negara dengan 10,3 juta penduduk ini. Swedia telah berhenti melakukan pembatasan ketat seperti yang terlihat di tempat lain di Eropa.

"Kita harus kembali ke Desember 1993 untuk menemukan lebih banyak yang mati selama satu bulan," kata ahli statistik populasi di Statistik Swedia Tomas Johansson seperti dikutip dari The Jakarta Post, 19 Mei 2020.

Secara total, 97.008 kematian tercatat di Swedia selama tahun 1993. Tertinggi sejak 1918, saat pandemi flu Spanyol melanda negara tersebut.

Menurut data awal, jumlah kematian telah menurun sejak akhir April, termasuk di Stockholm, pusat epidemi Swedia. 

Baca juga: Media Asing Sorot Potensi Kelahiran 420.000 Bayi di Indonesia Usai Pandemi

Mendapatkan kecaman 

Pendekatan Swedia terhadap virus corona jenis baru telah mendapatkan kecaman baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Hal ini terutama dikarenakan jumlah kematian yang terjadi jauh melebihi yang ada di negara-negara tetangga Nordik, yang semuanya telah memberlakukan tindakan pembatasan yang lebih ketat.

Pada Senin (18/5/2020), Swedia melaporkan total 30.337 kasus virus corona yang terkonfirmasi dan 3.698 kematian.

Dikabarkan, lebih dari separuh korban Covid-19 lansia di Swedia meninggal di rumah perawatan.

Baca juga: Covid-19 di Swedia, Angka Kematian April Tertinggi dalam Sebulan Sejak 1993

Melansir BBC, 25 April 2020, keputusan Swedia membiarkan sebagian besar masyarakat tetap terbuka dibandingkan sebagian besar di negara Eropa, terjadi setelah tim Dr Tegnell menggunakan simulasi.

Simulasi tersebut mengantisipasi dampak yang lebih terbatas dari virus dalam kaitannya dengan ukuran populasi dibandingkan dengan yang dibuat oleh ilmuwan lain, termasuk yang berada di belakang laporan utama oleh Imperial College, London.

Laporan tersebut mengguncang pemerintah Inggris untuk memberlakukan kuncian.

Selain itu, Badan Kesehatan Masyarakat Swedia mendorong gagasan sejak awal bahwa sebagian kasus cenderung ringan.

Namun, pihaknya membantah strategi didasarkan pada tujuan keseluruhan kekebalan kelompok atau yang dikenal dengan istilah herd immunity

Baca juga: Swedia Disebut Terapkan Herd Immunity, Begini Bahayanya Menurut Epidemiolog

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

13 Manfaat Daun Kelor, Ampuh Kontrol Gula Darah dan Atasi Kolesterol

13 Manfaat Daun Kelor, Ampuh Kontrol Gula Darah dan Atasi Kolesterol

Tren
Pekerja yang Terkena PHK Masih Menerima Manfaat JKN Selama 6 Bulan, Ini Syaratnya

Pekerja yang Terkena PHK Masih Menerima Manfaat JKN Selama 6 Bulan, Ini Syaratnya

Tren
Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Tren
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Tren
ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

Tren
Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Tren
Cerita di Balik Jasa 'Santo Suruh' yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Cerita di Balik Jasa "Santo Suruh" yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Tren
Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Tren
Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada 'Bumi Manusia'

Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada "Bumi Manusia"

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Tren
UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com