Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 di Swedia, Angka Kematian April Tertinggi dalam Sebulan Sejak 1993

Kompas.com - 18/05/2020, 20:37 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Akibat Covid-19, Swedia mencatatkan angka kematian tertinggi selama sebulan pada April 2020. Hanya kematian akibat wabah flu 1993 yang lebih tinggi.

Data tersebut diungkapkan oleh Kantor Statistik Swedia, sebagaimana dilansir dari Reuters pada Senin (18/5/2020).

Swedia yang tidak menerapkan lockdown ketat seperti yang diberlakukan banyak negara, mencatatkan angka kematian Covid-19 tertinggi dibandingkan negara Skandinavia lainnya.

Baca juga: Kasus Pertama Covid-19 di Swedia Mungkin Terjadi pada November 2019

Di Swedia, pandemi virus corona telah merenggut sekitar 3.700 nyawa sejak kematian pertama pada Maret.

Akan tetapi, wabah flu musiman selama tiga dekade terakhir ternyata mencatatkan jumlah korban yang jauh lebih tinggi.

Contohnya pada Desember 1993 dan Januari 2000, menurut data dari Kantor Statistik Swedia.

Jumlah korban untuk semua penyebab kematian pada Desember 1993 adalah 11.057, dibandingkan dengan 10.458 kematian pada April tahun ini.

Baca juga: Angka Kematian Meningkat, Swedia Tetap Tenang dan Terapkan Lockdown Skala Rendah

Kemudian jika dihitung dalam rata-rata populasi, pada Januari 2000 sebanyak 110,8 orang meninggal per 100.000 populasi, lebih tinggi dari 101,1 orang pada April tahun ini.

Jumlah korban meninggal pada 1993 dan 2000 tinggi dikarenakan wabah influenza musiman, menurut pernyataan dari Kantor Statistik Swedia.

Secara keseluruhan, 97.008 orang Swedia meninggal pada 1993 dan menjadi tahun paling mematikan sejak wabah flu Spanyol pada 1918.

Baca juga: Catatkan 7.000 Kasus Covid-19, Swedia Tetap Santai dan Andalkan Kepatuhan Warga

Mengapa Swedia tidak lockdown?

Di Swedia terdapat lebih banyak imbauan daripada peraturan ketat. Anjuran utama pemerintah adalah tetap berada di rumah, terutama jika sedang sakit atau orang berusia lanjut.

Mencuci tangan, menghindari aktivitas di luar rumah yang tidak penting, dan bekerja dari rumah adalah anjuran yang diutamakan pemerintah Swedia.

"Kami, para orang dewasa, harus benar-benar menjadi orang dewasa. Tidak menyebarkan kepanikan atau rumor," kata Perdana Menteri Swedia, Stefan Lofven.

"Tidak ada orang yang akan sendirian dalam krisis ini, tapi setiap individu memiliki tanggung jawab yang berat," ujarnya dikutip dari BBC.

Mayoritas warga Swedia setuju terhadap pernyataan terbuka perdana menteri mereka. Kecenderungan itu muncul dalam survei nasional yang dilakukan Novus, firma jajak pendapat di Swedia.

Baca juga: Putri Sofia dari Swedia Jadi Relawan Kesehatan di Garda Depan Perlawanan Virus Corona

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com