Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Keping Oreo Supreme dan Modal Simbolik Pembelinya...

Kompas.com - 15/05/2020, 20:00 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Ia menjelaskan, ada kecenderungan untuk memproduksi sesuatu secara massal untuk mendapatkan keuntungan yang besar.

"Untungnya kecil tapi yang dijual jumlahnya banyak. Banyak tidak hanya di Amerika saja, tapi di seluruh dunia. Tidak hanya di Indonesia saja, tapi dia bisa jual di seluruh dunia," ujar Drajat.

Drajat mengatakan, ada penciptaan keseragaman budaya, keseragaman selera, dan keseragaman rasa.

Hal ini seharusnya tidak bisa terjadi begitu saja karena manusia pada dasarnya berbeda-beda.

Penyeragaman rasa, penyeragaman budaya, hingga penyeragaman pengetahun direkayasa melalui iklan atau kolabrasi iklan yang dapat mengangkat.

"Tidak makanannya tapi adalah image dari makanannya atau nilai gengsi dari makanan itu," papar Drajat.

"Tapi yang penting adalah saat ini menjadi selera massal, saat ini laku dalam skala besar, saat ini dicicipi atau dirasakan oleh banyak orang," kata dia.

Baca juga: Apa Istimewanya Oreo Supreme sampai Dijual Rp 269 Juta Satu Bungkus?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com