Sementara itu, jika dilihat dari perspektif psikologi sosial, fenomena pamer ini sebenarnya terkait dengan apa yang digagas oleh filsuf, Jean Baudrillard.
Siti mengungkapkan, Baudrillard sempat menggagas mengenai tanda dan penanda, bahwa tanda itu menjadi penting pada masa modern ini.
Tanda dapat menjadi simbol identitas seseorang, bisa jadi karena terkait relasi kuasa yang ingin dia mainkan atau bahkan juga terkait dengan politik identitas yang menjadi agenda dirinya atau kelompok yang mereprentasikan tanda tersebut.
"Seseorang yang memakai tanda tertentu, militer misalnya, tentu secara sosiologis kedudukannya sangatlah terhormat, bahkan ditakuti dan disegani, dengan menggunakan pakaian militer tersebut dia akan memberikan pesan tentang kepatuhan, kedisiplinan, kekuatan bahkan ketakutan," kata dia.
"Pesan-pesan inilah yang menjadi implikasi dari tanda-tanda yang dikenakan oleh seseorang. Karena yang terjadi sekarang adalah bukannya saya berpikir maka saya ada, tapi saya mengkonsumsi atau mengenakan apa, maka saya ada," lanjut dia.
Baca juga: Viral Prajurit TNI Rebut Pistol Milik Polisi, Ini Penjelasannya...