KOMPAS.com – Berbagai studi masih terus dilakukan untuk melihat kerentanan dan potensi risiko infeksi virus corona pada anak-anak.
Hal ini menjadi perhatian setelah di beberapa negara Eropa telah melonggarkan penguncian dan akan kembali membuka aktivitas sekolah.
Kebijakan ini akan "melepas" anak-anak kembali ke sekolah dan berpeluang berinteraksi dengan banyak orang.
Meskipun, ada sejumlah orangtua yang masih berpikir ulang untuk kembali mengantarkan anaknya ke sekolah, seperti yang terjadi di Jerman.
Kekhawatiran orangtua juga muncul di Jepang saat awal sekolah-sekolah mulai dibuka.
Sementara itu, di Indonesia, pemerintah mempersiapkan skenario dibukanya kembali aktivitas sekolah jika sudah tak ada penambahan kasus baru.
Baca juga: Anak-anak Dinilai Paling Mudah Beradaptasi Setelah Pandemi, Ini Alasannya...
Bagaimana potensi risiko infeksi virus corona pada anak? Apakah benar anak-anak masuk dalam kategori kurang rentan?
Melansir dari The Guardian, Kamis (14/5/2020), anak-anak mewakili sebagian kecil dari kasus Covid-19 yang dikonfirmasi.
Di China, Italia, dan Amerika Serikat, kurang dari 2 persen kasus dilaporkan terjadi pada orang di bawah usia 18 tahun.
Adapun di Inggris, kasus di bawah 18 tahun kurang dari 2 persen.
Sementara itu, di Indonesia, jika melihat data di laman covid19.go.id, 14 Mei 2020, pasien positif pada rentang usia 0-5 tahun di Indonesia berkisar 1,4 persen; usia 6-17 tahun berkisar 4,4 persen.
Angka tersebut juga terlihat lebih sedikit jika dibandingkan dengan persentase kasus yang berusia di atas 18 tahun.
Berbagai bukti menunjukkan anak-anak umumnya mengalami gejala lebih ringan saat mereka terinfeksi virus corona.
Jarang ditemui kasus anak-anak dengan Covid-19 mengalami sakit parah hingga kritis.
Meski demikian, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian soal anak-anak dengan Covid-19.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.