Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pasien Sembuh Virus Corona: Saya Tidak Ingin Membuat Anak Saya Khawatir

Kompas.com - 03/05/2020, 18:45 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

Balcueva adalah salah satu dari 103 pasien coronavirus di “klaster bar dan band” yang mengejutkan kota sebagai wabah kelompok terbesar hingga saat ini.

Jauh melampaui klaster aula ibadah budha di North Point, atau sekelompok 15 orang yang menghadiri pesta pernikahan di Pulau Lantau, dan 13 lainnya yang berkumpul untuk makana malam di Kwun Tong.

Pasien pertama di bar cluster muncul pada 18 Maret, dan yang terakhir hampir sebulan kemudian pada 13 April.

Infeksi dimulai dengan pelanggan dan pekerja di sejumlah bar dan pub di distrik kehidupan malam Lan Kwai Fong, Wan Chai dan Tsim Sha Tsui.

Baca juga: Kajian UGM, 3 Klaster Besar Penularan Corona di Yogyakarta dari Kegiatan Keagamaan

Infeksi kemudian menyebar ke kontak dekat mereka dan anggota keluarga, termasuk bayi berusia enam minggu, pasien lokal termuda yang dicatat, yang diyakini telah tertular virus melalui orang yang terinfeksi dari cluster.

Hong Kong menutup bar, pub, dan klub malam pada 3 April setelah gelombang infeksi terkait.

Kota itu tidak mencatat kasus baru pada hari Sabtu, dengan total penghitungan di 1.039 dan empat kematian.

Balcueva telah tampil di Insomnia, Center Stage, Dusk hingga Dawn dan All Night Long - semua terkait dengan bar cluster - tetapi mengatakan dia masih tidak yakin di mana dia terinfeksi.

“Saya memakai masker setiap hari bahkan ketika saya pergi ke pasar atau berjalan-jalan. Saya memakai masker di bar sampai saya tampil karena sulit untuk bernyanyi dengan masker," kata dia.

Balcueva juga makan bersama teman-teman bandnya di dapur bar sebelum mereka naik ke panggung. Anggota lain dalam kelompok enam orangnya juga terinfeksi.

Balcueva mengatakan dia tahu risikonya, karena di bar ada banyak orang di "lingkungan gelap", tetapi mengatakan dia harus berjuang untuk menghasilkan 9.000 dollar Hongkong per bulan.

"Saya juga memiliki hasrat untuk bermain musik," ungkap dia.

Baca juga: Pasien Sembuh Covid-19 di Korsel Kembali Dites Positif, Ternyata Ini Penjelasannya...

Sembuh setelah 13 hari

Balcueva dipulangkan pada 6 April setelah terapi koktail obat-obatan membantu memperbaiki kondisinya, tetapi dia masih harus kembali ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Untungnya, dia merasa fungsi paru-parunya telah kembali normal, dan dia bisa berjalan menaiki tangga tanpa kesulitan untuk mengatur napas.

Dia mengaku sangat berterima kasih kepada para dokter dan perawat yang merawatnya di Rumah Sakit Ruttonjee.

“Saya bahkan bukan warga negara Hong Kong. Mereka benar-benar menyelamatkan hidup saya, saya sangat berterima kasih," tutur dia.

Dia mengatakan dia mungkin masih kembali tampil ketika bar dibuka kembali untuk mencari nafkah.

“Tapi untuk sekarang, ulang tahunku bulan depan, dan aku harus merayakan kehidupan kedua yang diberikan padaku. Saya merasa sangat diberkati," ungkapnya.

Baca juga: Kisah Saudara Kembar Asal Inggris yang Meninggal Akibat Covid-19

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com