Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Javas, Mahasiswa Nonmedis Relawan Covid-19 di RSUI: Enggak Bayangin Pakai APD Lengkap

Kompas.com - 28/04/2020, 08:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Saat ini Javas juga tengah mempersiapkan proposal penelitian sebagai langkah awal mengerjakan skripsi.

Semua itu masih bisa diatur, namun ia mengaku waktu istirahat yang dimilikinya semakin pendek.

"Sebetulnya kendalanya bukan ke manajemen, tapi lebih kepada waktu istirahat jadi berkurang,"

"Misal tadi saya baru shift malam, dari jam 21.00-07.30 WIB, terus ke penginapan dan jam 11 sudah harus ada kelas online, jadi waktu istirahatnya terbatas. Belum juga tugas lain yang harus dijalankan juga," lanjutnya.

Baca juga: 9 Pemimpin Perempuan Dunia Ini Dinilai Sukses Atasi Krisis Covid-19 di Negaranya

Kisah relawan mahasiswa lain

Tak hanya Javas, ada juga kisah mahasiswa UI lain yang turun tangan menjadi relawan di rumah sakit untuk menangani meningkatnya pasien Covid-19.

Misalnya Sri Agustrin Tabara, mahasiswa Magister Keperawatan dan Sofina Izzah mahasiswa Program Profesi Ners Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Indonesia (UI).

Keduanya yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang keperawatan, membuat Sri dan Sofianan ditempatkan di bagian-bagian yang secara langsung berhadapan dengan pasien Covid-19. Tidak seperti Javas.

Bagi Sri, menjadi relawan kesehatan di masa sekarang ini merupakan panggilan negara yang harus ia penuhi.

"Saya sangat terbebani ketika melihat meningkatnya kebutuhan tenaga medis dan tenaga kesehatan karena pasien terus bertambah dari hari ke hari," kata Sri dalam keterangan Humas KIP UI.

Pun dengan Sofina, ia menganggap tindakan yang ia ambil saat ini sebagai relawan perawat, memiliki arti sebagai sebuah tindakan kepahlawanan bagi bangsa yang membutuhkan.

Ia mengaku tidak khawatir menjalankan tugasnya di RSUI dan harus berhadapan langsung dengan pasien Covid-19, karena dibekali Alat Perlindungan Diri (APD) lengkap.

Baca juga: Riset: Hewan Peliharaan Sulit Terpapar Corona dan Tularkan ke Manusia

Sementara untuk membagi waktu dengan tuntutan perkuliahan, Sri dan Sofina menyebut tidak ada masalah yang berarti, karena kampus memberikan kemudahan bagi mahasiswanya yang terjun menjadi relawan.

Misalnya dengan membebaskan mereka dari tugas perkuliahan online dan menghitung kegiatan kerelawanan ini dalam sistem kredit semester (SKS).

Selama bertugas menjadi relawan sejak awal April lalu, Sri mengaku ada satu hal yang menurutnya paling berkesan, yakni ketika ia melihat perkembangan baik pasien-pasien yang dirawat.

Selain itu, ia juga sangat senang ketika mendapat dukungan dari keluarga pasien dan tenaga medis lainnya atas apa yang ia kerjakan.

"Hal tersebut merupakan vitamin C bagi saya dan tenaga kesehatan serta tenaga medis lainnya. Juga merupakan sumber kekuatan dalam memberikan pelayanan yang terbaik," ujar Sri.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com