KOMPAS.com - Sejak pertama kali diidentifikasi pada akhir Desember 2019, jenis virus corona baru yang menyebabkan penyakit Covid-19 masih menuai banyak pertanyaan.
Pasalnya, virus corona penyebab Covid-19 memiliki perbedaan dengan virus-virus corona sebelumnya.
Berbagai penelitian pun terus dilakukan untuk menjawab berbagai pertanyaan seputar virus corona baru ini.
Perkembangan dari penelitian-penelitian dari berbagai pihak menghasilkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sebelumnya dilontarkan.
Jawaban-jawaban ini menjadi hal yang penting dalam menangani pandemi virus corona yang masih berlangsung hingga kini.
Melansir Time, 14 April 2020, berikut adalah rangkuman dari pertanyaan beserta jawaban yang telah ditemukan soal virus corona:
Menurut data WHO dari Februari 2020 menunjukkan bahwa 80 persen dari pasien yang terkonfirmasi Covid-19 mengalami gejala ringan dan pulih.
Adapun gejala yang paling umum dialami, yaitu oleh 88 persen pasien Covid-19 adalah demam.
Selain itu, para pasien juga mengalami gejala seperti batuk kering, kelelahan, napas pendek, nyeri otot, radang tenggorokan, sakit kepala, dan menggigil.
Sebagian pasien juga mengalami muntah, hidung tersumbat, diare, hingga batuk darah.
Selain itu, laporan terbaru juga menyebut ada pasien yang merasakan hilangnya indra penciuman atau kemampuan membaui.
Namun, WHO belum menambahkan gejala ini dalam daftar resminya karena data yang belum cukup kuat.
Baca juga: 10 Gejala Kunci Terinfeksi Virus Corona, Tetap Waspada karena Covid-19 Belum Reda
Pada dasarnya, semua kelompok usia dapat terpapar virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 ini.
Akan tetapi, yang memiliki risiko terbesar untuk mengalami kasus sakit yang parah adalah orang yang berusia lebih tua dan orang yang memiliki riwayat penyakit tertentu,