Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Benar Virus Corona Bisa Menular Melalui Udara, Ini Pernyataan WHO dan Ahli

Kompas.com - 11/04/2020, 07:07 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Informasi mengenai penularan virus corona melalui udara beredar di media sosial dan grup-grup percakapan.

Salah satu narasi yang beredar menyebutkan virus corona bisa melayang di udara selama 8 jam.

Sementara, narasi lainnya, dibagikan sejumlah pengguna Twitter, salah satunya @star777up.

Dalam narasi twitnya, ia menuliskan bahwa peneliti-peneliti di Jepang menyatakan virus corona bisa menular lewat udara.

Benarkah virus corona bisa menyebar melalui udara?

Sejumlah penelitian menemukan potensi ini, tetapi masih dalam penelitian terbatas dan belum merujuk pada sebuah kesimpulan bahwa virus corona dipastikan bisa menular melalui udara.

Oleh karena itu, yang menjadi rujukan hingga kini adalah pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pernyataan WHO

Ilustrasi virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona
Melalui unggahan di akun resmi WHO, @who, ditegaskan bahwa hingga kini faktanya virus corona Covid-19 tidak menular melalui airborne atau udara.

WHO menyatakan, Covid-19 menular melalui droplets atau percikan yang keluar saat seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.

"Kamu bisa saja tertular virus jika berada dalam rentang jarak 1 meter dari penderita Covid-19," kata WHO, dikutip dari Instagramnya pada Jumat (10/4/2020).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by World Health Organization (@who) on Mar 29, 2020 at 7:28am PDT

Selain itu, penularan juga bisa terjadi saat menyentuh permukaan yang terkena droplets terkontaminasi dan secara tak sadar menyentuh mata, hidung, dan mulut sebelum cuci tangan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan New England Journal of Medicine menemukan bahwa virus dapat hidup hingga tiga jam kemudian di udara, hingga empat jam pada tembaga, hingga 24 jam pada karton dan dua hingga tiga hari pada plastik dan stainless steel.

"Kami sama sekali tidak mengatakan bahwa ada transmisi (penularan) virus secara aerosol (sistem tersebarnya partikel halus zat padat atau cairan dalam gas atau udara), tetapi penelitian ini menunjukkan bahwa virus tetap bertahan untuk jangka waktu yang lama dalam kondisi tersebut, sehingga secara teori dimungkinkan," ujar pemimpin studi Neeltje van Doremalen di National Institute of Allergy Infectious Diseases, seperti dikutip USA Today.

Pernyataan Ahli

Ilustrasi: virus corona juga merebak di Eropa. Warga-warga mengenakan masker.Shutterstock Ilustrasi: virus corona juga merebak di Eropa. Warga-warga mengenakan masker.
Penegasan bahwa tidak benar penularan virus corona melalui udara juga disampaikan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr. Ari Fahrial Syam.

Ia mengatakan, informasi mengenai penularan virus corona melalui udara adalah tidak benar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com