Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Pemimpin Perempuan Dunia Ini Dinilai Sukses Atasi Krisis Covid-19 di Negaranya

Kompas.com - 26/04/2020, 16:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Penjelasannya itu akhirnya dibagikan oleh ribuan orang secara online dan membantunya memperoleh dukungan publik atas penguncian yang diberlakukan.

Lebih dari 70 persen warga Jerman setuju atas penguncian ini, karena mereka menerima penjelasan yang masuk akal sehingga tau harus bagaimana dan mengapa ini penting untuk segera dilakukan.

Sejak awal Merkel telah mengingatkan bahwa lebih dari 70 persen orang di negaranya akan tertular virus dan bahkan akan mengalami sejumlah kematian.

Namun, negara melakukan pengujian sejak awal dan menyiapkan banyak tempat perawatan intensif. Ia pun berulang kali mengingatkan ini adalah permasalahan yang serius, jadi setiap orang tidak boleh menyepelekannya.

Hingga saat ini, meski jumlah kasus infeksi di Jerman termasuk tertinggi secara global, namun lihat lah angka fatalitas dari Covid-19 di negara itu. Tak lebih dari 5.000 kematian terjadi, padahal total kasus infeksi mencapai angka 156 ribu.

Angka ini tentu termasuk yang paling rendah dibandingkan dengan negara-negara Eropa yang lain seperti Spanyol, Italia, dan Perancis.

Baca juga: Kisah Saudara Kembar Asal Inggris yang Meninggal Akibat Covid-19

4. Mette Frederiksen

Masih dari dataran Eropa, Denmark juga memiliki seorang perdana menteri perempuan yang bertindak tidak kalah tegas dari Merkel, dia adalah Mette Frederiksen.

Denmark telah memberlakukan penutupan perbatasan dengan negara-negara Skandinavia terhitung sejak 13 Maret 2020. Pemerintah pun mengeluarkan aturan untuk menutup semua taman kanak-kanak, sekolah, juga universitas, dan melarang diadakannya pertemuan yang melibatkan lebih dari 10 orang.

Semua ketegasan itu telah menyelamatkan Denmark dari buruknya akibat yang bisa dibawa oleh Covid-19. Dari 8.000-an kasus yang terkonfirmasi, angka kematian ada di angka 370 kasus.

Dalam perjalanannya, Frederiksen juga tidak pernah bosan untuk memberikan peringatan kepada setiap warganya dan memberi instruksi yang jelas sehingga wabah ini bisa segera teratasi dengan baik.

Semua itu membuahkan banyak pujian yang diarahkan pada sosok Frederiksen. Lebih dari 80 persen warga pun menyetujui kebijakan yang ia buat, dan saat ini kebijakan penguncian sudah mulai dilonggarkan.

5. Tsai Ing-wen

Tsai Ing-wen, presiden perempuan pertama Taiwan.SAM YEH / AFP Tsai Ing-wen, presiden perempuan pertama Taiwan.

Beralih ke Asia, kali ini adalah Presiden dari Taiwan Tsai Ing-wen. Ia pun memimpin kerja penanganan Covid-19 dengan cepat dengan mengaktifkan pusat komando epidemi negara itu sejak awal Januari dan melakukan pembatasan perjalanan juga karantina.

Pemerintah pun melakukan langkah-langkah pembersihan tempat umum, seperti mendisinfeksi area-area publik juga bangunan-bangunan.

Di Taiwan lockdown total tidak diberlakukan, namun angka kematian di sana terhitung begitu kecil, yakni 6 kasus saja hingga saat ini, padahal secara geografis, lokasinya ada di sekitar episentrum utama persebaran corona.

Lebih hebatnya, saat ini Taiwan telah mampu mengirimkan jutaan masker wajah ke negara-negara lain yang terdampak pandemi ini dengan parah, seperti Amerika Serikat dan Eropa.

Gaya Tsai yang hangat dan berwibawa telah membawanya mendapat banyak pujian, bahkan pujian datang dari lawan politiknya.

Baca juga: Ini Alasan Taiwan Jadi Negara Terbaik yang Merespons Wabah Virus Corona

6. Erna Solberg

Perdana Menteri Norwegia Erna SolbergVia BBC Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg

Pemimpin perempuan lain yang dinilai sukses mengelola krisis akibat Covid-19 adalah Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg.

Mencatat 7.200 kasus dan 182 kematian, pekan ini Norwegia mulai melonggarkan pembatasan yang sebelumnya dilakukan, dengan cara membuka kembali taman kanak-kanak yang sebelumnya ditutup.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com