Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Taiwan Jadi Negara Terbaik yang Merespons Wabah Virus Corona

Kompas.com - 08/04/2020, 07:15 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

KOMPAS.com - Lebih dari tiga bulan sejak kasus virus corona dilaporkan di Kota Wuhan, Hubei, China, saat ini telah ada 1,3 juta kasus infeksi di seluruh dunia. 

Dari yang awalnya kasus merebak hanya di China, kini menyebar ke lebih dari 200 negara di dunia. Sejumlah negara Eropa dan Amerika Serikat bahkan memiliki kasus yang lebih banyak dari China. 

Namun saat di China terdapat 81.740 kasus infeksi dan 3.331 orang meninggal, di Taiwan, wilayah yang dekat dengan penyebaran virus corona justru bisa melakukan tindakan pencegahanyang dinilai paling baik. 

Taiwan, dengan wilayah seluas 35.801 km2 dan berpenduduk sekitar 24 juta jiwa itu hingga Selasa (7/4/2020) ini melaporkan 376 kasus infeksi virus corona dan 5 kematian karena Covid-19. Kok bisa?

Belajar dari SARS

Untuk menjawab kondisi itu mungkin perlu menengok 17 tahun ke belakang saat wabah sindrom pernapasan akut (SARS) yang parah terjadi pada tahun 2003.

Ketika itu, Taiwan adalah salah satu wilayah yang paling parah terkena dampaknya, bersama dengan Hong Kong dan Cina.

Lebih dari 150.000 orang dikarantina di pulau itu dan 181 orang dilaporkan tewas.

Taiwan mengambil banyak pelajaran dari peristiwa wabah tersebut.

Taiwan kemudian mulai menyusun sistem perawatan kesehatan kelas dunia, dengan cakupan universal.

Baca juga: Melihat Perbandingan Jumlah Uji Tes Virus Corona di Indonesia dan Negara Lain

Ketika berita tentang virus corona mulai muncul dari Wuhan menjelang Tahun Baru Imlek, para pejabat di Pusat Komando Kesehatan Nasional (NHCC) Taiwan bergerak cepat untuk menanggapi potensi ancaman.

Respon cepat Taiwan dalam menghadapi virus corona juga diteliti dan ditulis dalam laporan terbaru Journal of American Medical Association (JAMA).

"Taiwan dengan cepat menghasilkan dan mengimplementasikan daftar sedikitnya 124 item tindakan dalam lima minggu terakhir untuk melindungi kesehatan masyarakat," ujar Jason Wang, seorang dokter Taiwan dan profesor pediatri di Stanford Medicine, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari CNN (7/4/2020).

Diprediksi bakal ada 400.000 kasus

Taiwan sudah bersiap dengan berbagai protokol, ketika negara-negara lain masih memperdebatkan apakah akan mengambil tindakan terkait virus corona.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com