Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona, dari Tingginya Angka Kematian di AS hingga Nol Kasus di Daegu, Korsel

Kompas.com - 10/04/2020, 11:31 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Ilustrasi corona virus (Covid-19)shutterstock Ilustrasi corona virus (Covid-19)
KOMPAS.com - Amerika Serikat menjadi negara dengan kasus positif infeksi virus corona tertinggi secara global.

Sejauh ini, pemerintah AS mencatat adanya 468.566 kasus positif Covid-19 di negaranya. Kasus kematian di Negeri Paman Sam ini juga melonjak tinggi, di bawah Italia.

Total kematian di AS hingga saat ini mencapai 16.000.

Sementara itu, pandemi tak hanya menimbulkan krisis kesehatan, melainkan juga berdampak pada sektor bisnis dan ekonomi.

Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 10 April: 1,6 Juta Orang Terinfeksi, 355.671 Sembuh

Melansir SCMP, hampir 17 juta orang di Amerika telah kehilangan pekerjaan mereka sejak pertengahan Maret.

Menteri Keuangan Uni Eropa menyetujui pengucuran dana sebesar 590 miliar dollar AS untuk memerangi dampak ekonomi dari wabah yang saat ini terjadi.

Dalam teleconference darurat pada Kamis (9/4/2020), mereka menyetujui rencana untuk mencegah apa yang diharapkan menjadi resesi dengan ukuran yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca juga: Obesitas dan Tingginya Angka Kematian akibat Virus Corona di AS...

Daerah terparah

Pengendara sepeda melintas di persimpangan 23rd street and 6th avenue, New York, Amerika Serikat, (30/7/2019).JUSTIN LANE/EPA-EFE Pengendara sepeda melintas di persimpangan 23rd street and 6th avenue, New York, Amerika Serikat, (30/7/2019).

New York menjadi daerah yang terdampak paling parah akibat pandemi ini. 

Kota terpadat di AS ini mencatat rekor kematian akibat Covid-19 dalam satu hari mencapai 799 orang meninggal dunia, dan menjadikan angka korban menjadi 7.067.

Gubernur New York Andrew Cuomo menggambarkan bahwa wabah ini sebagai ledakan diam-diam yang hanya beriak di masyarakat dengan keacakan yang sama.

Federal Reserve AS memberikan bantuan fasilitas pembiayaan sebesar 2,3 triliun dollar AS kepada warga Amerika untuk stabilitas selama periode aktivitas ekonomi yang terbatas.

Bagaimana pun, ekonomi AS bergerak dengan kecepatan yang mengkhawatirkan menuju pengangguran yang sangat tinggi.

Gambaran serupa juga terjadi di Eropa, di mana Menteri Keuangan Perancis Bruno Le Maire memperkirakan PDB akan turun enam persen, meskipun terdapat rencana bantuan sebesar 100 miliar dollar AS.

Sementara itu, jumlah kasus corona virus di seluruh dunia sejak awal tahun ini mencapai 1,5 juta, di mana lebih dari 90.000 orang telah meninggal dunia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com