Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona, dari Tingginya Angka Kematian di AS hingga Nol Kasus di Daegu, Korsel

Kompas.com - 10/04/2020, 11:31 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Para pemimpin Pentagon mengantisipasi bahwa corona virus kemungkinan akan menyerang lebih banyak kapal angkatan laut, setelah pecahnya sebuah kapal induk di Pasifik yang menginfeksi lebih dari 400 pelaut.

Baca juga: Jumlah Kasus Corona di AS Terbanyak di Dunia Melebihi China

Kapal pesiar Coral Princess

Wakil Ketua Gabungan Kepala Staf Jenderal John Hyten menuturkan, salah satu anggota kru USS Theodore Roosevelt mendapatkan perawatan di rumah sakit di Guam.

Ia menambahkan, 416 anggota kru terinfeksi dan 1.164 lainnya masih menunggu hasil tes.

Sebanyak 13 penumpang Kapal Pesiar Coral Princess dilarang pindah ke hotel-hotel di Miami.

Penumpang kapal yang merapat di Florida tersebut akan tetap berada di kapal selama 14 hari.

Pembatasan perjalanan mencegah penumpang mendapatkan penerbangan pulang dan otoritas lokal tak akan mengizinkan mereka tinggal di hotel.

Setidaknya tujuh penumpang dan lima awak kapal dinyatakan positif terinfeksi virus corona sebelum kapal berlabuh di Port Miami, dengan dua orang telah dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Saat AS Alami Lonjakan Kasus dan Kematian akibat Virus Corona...

Kanada

Sementara itu, pemerintah Kanada memperkirakan tingkat kematian yang terjadi di wilayahnya berkisar antara 11.000-22.000 kasus.

Total diagnosis positif terpapar virus berkisar antara 934.000 hingga 1,9 juta.

Para pejabat menjelaskan, diperkirakan sebanyak 500-700 orang meninggal pada 16 April 2020.

Jumlah kematian sejauh ini sebanyak 435, dengan 18.447 diagnosa positif.

Afrika

Staf supermarket mengeluarkan bungkusan tisu toilet dan barang penting lainnya setelah pembeli mengosongkan rak saat pemerintah mengumumkan langkah untuk membatasi infeksi virus corona (COVID-19) di Hillcrest, Afrika Selatan, Senin (16/3/2020). Di tengah kepanikan wabah virus corona, selain kebutuhan pokok, tisu toilet menjadi salah satu barang yang paling diburu di banyak negara.ANTARA FOTO/REUTERS/ROGAN WARD Staf supermarket mengeluarkan bungkusan tisu toilet dan barang penting lainnya setelah pembeli mengosongkan rak saat pemerintah mengumumkan langkah untuk membatasi infeksi virus corona (COVID-19) di Hillcrest, Afrika Selatan, Senin (16/3/2020). Di tengah kepanikan wabah virus corona, selain kebutuhan pokok, tisu toilet menjadi salah satu barang yang paling diburu di banyak negara.

Sejumlah negara di Afrika melihat puncak infeksi dalam kasus virus corona dalam beberapa minggu mendatang.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com