Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Parenting dengan Model "Lapak Jajanan" Saat Karantina Mandiri, Seperti Apa Konsepnya?

Kompas.com - 08/04/2020, 10:48 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Penyebaran wabah virus corona membuat banyak negara menginstruksikan warganya untuk membatasi segala aktivitas di luar rumah.

Penerapan social distancing atau dengan self isolation (karantina mandiri) pun menjadi jamak dilakukan oleh banyak orang di berbagai belahan dunia.

Hal itu dilakukan guna mencegah penyebaran virus corona yang semakin luas.

Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 8 April: 1,4 Juta Kasus, 301.738 Sembuh, 81.889 Meninggal

Godaan terbesar karantina mandiri yakni mengusir rasa bosan karena hanya menjalankan rutinitas sehari-hari di dalam rumah.

Hal ini terutama sangat dirasakan oleh anak-anak. Pasalnya kegiatan atau aktivitas di luar rumah sangat dibatasi untuk mencegah penularan Covid-19.

Disinilah peran penting orangtua. Bagaimana membuat kegiatan menarik bagi si buah hati menjadi tantangan tersendiri saat proses karantina mandiri.

Apabila anda kebingungan untuk membuat aktivitas bagi si kecil, ide dari Putri J. Anekarani ini dapat ditiru.

Baca juga: 9 Hal yang Perlu Diketahui soal PSBB Jakarta

 Lapak jajanan

Adalah Putri J. Anekarani, salah satu orangtua yang membagikan kisahnya mengenai kegiatan yang dilakukannya bersama anak ketika pemerintah menerapkan karantina mandiri melalui akun Facebook-nya, Ling ling Wibowo pada Senin (23/3/2020).

"Salah satu tantangan ketika anak-anak menjalani self isolation adalah cepat menipisnya cadangan makanan dan cemilan.
The children won't stop craving for snacks during self isolation and social distancing. And it is a bit frustrated.
Sampai akhirnya menemukan ide dari keluh kesah mamak-mamak di belahan bumi sana yang juga mengalami hal serupa sebagai solusi menghemat cadangan cemilan.
.
Hello, Young Ladies!
Welcome to Momdomart!

Catatan:
Budayakan share, jangan copas
Terima kasih.

#TheWibowosPunyaCerita #LivingNomadic #DuniaLoncengKecil," tulis Putri dalam unggahannya.

Baca juga: Pendaftaran 8 Sekolah Kedinasan Diundur karena Virus Corona, Mana Saja?

 

Menariknya, Putri juga menambahkan beberapa foto dirinya seolah-olah membuka lapak jajanan untuk dibeli anak-anaknya menggunakan uang mainan yang disepakatinya bersama anak-anaknya.

"Sebetulnya konsep cores dan rewards ini sudah lama. Konsep lama yang saya gunakan adalah saya bikin daftar tugas rumahan dan di masing-masing tugas tersebut ada rewards berupa uang mainan, kadang saya ganti dengan poin," ujar Putri saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (3/4/2020).

Menurutnya, ide yang ia pilih menggunakan uang mainan karena anak-anaknya akan menabung atau mengumpulkan uang tersebut terlebih dahulu baru nanti dibelanjakan dengan makanan kesukaan mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com