Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kematian Akibat Corona di Jerman Rendah, Ini Beberapa Alasannya

Kompas.com - 06/04/2020, 19:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Mereka meyakini, perawatan di rumah sakit lebih efektif untuk menyelamatkan orang-orang dari kondisi yang mungkin saja memburuk.

Ini hanya satu dari sekian banyak inisiatif yang ada di Jerman untuk memerangi wabah. Taksi corona ini menunjukkan tingkat keterlibatan dan komitmen tinggi sumber daya publik untuk melindungi masyarakat.

Baca juga: Wabah Virus Corona, Ini Aturan Praktik yang Dikeluarkan FDGI bagi Dokter Gigi

Rata-rata usia pasien

Faktor lain yang mungkin menjadi alasan rendahnya angka kematian di Jerman akibat Covid-19 adalah angka usia rata-rata penderitanya yang ada di kisaran 49 tahun.

Dibandingkan dengan Perancis misalnya dengan rata-rata usia pasien ada di angka 62,5 tahun dan Italia 62 tahun.

Sebagaimana diketahui, Covid-19 lebih berbahaya dan riskan bagi kelompok usia lanjut dan orang-orang yang memiliki penyakit bawaan.

Tes masal sejak awal

Alasan selanjutnya adalah jumlah orang yang diuji untuk tes Covid-19 di negara itu jauh lebih banyak dan lebih dini daripada yang dilakukan di negara lain.

Saat ini, tes masal yang ada di Jerman mencapai kapasitas 350.000 tes per minggunya. Jumlah ini jauh lebih banyak daripada negara-negara Eropa yang lain.

Selain itu, proses tes atau pengujian ini diberikan secara gratis oleh Pemerintah.

Siapapun yang memiliki gejala yang mengarah pada virus corona akan diberikan fasilitas tes ini, sehingga meski tidak memiliki uang mereka bisa aman dan tidak menularkan virus ke pihak lain.

Baca juga: Wisuda di Tengah Pandemi Covid-19, Kampus Ini Gunakan Robot untuk Gantikan Wisudawan

Pada pertengahan Januari, saat belum banyak masyarakat yang berfikir tentang virus corona, rumah sakit Charite di Berlin telah mengembangkan tes dan mengunggah formulanya secara online.

Sementara saat kasus pertama Covid-19 terkonfirmasi di Jerman pada awal Februari lalu, seluruh laboratorium yang ada di negara itu telah membangun alat uji.

Cara ini efektif untuk menjaring sebanyak mungkin orang yang diduga terjangkit virus corona yang tersebar.

Tidak heran, angka infeksi yang terkonfirmasi di Jerman memang tinggi, namun tidak dengan angka kematian yang terjadi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

PKS Disebut 'Dipaksa' Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

PKS Disebut "Dipaksa" Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

Tren
Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com