Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kematian Akibat Corona di Jerman Rendah, Ini Beberapa Alasannya

Kompas.com - 06/04/2020, 19:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Hal itu karena persebaran virus sudah cukup terlacak sejak awal dan ada penanganan konkret yang diberikan kepada orang-orang yang terindikasi terinfeksi virus corona.

Misalnya dengan pengobatan sejak dini, banyaknya tempat perawatan intensif pemerintah yang dapat dipercaya dan juga melakukan pengamatan serius terhadap kebijakan social distancing yang diserukan.

Penanganan tepat dan pengobatan yang diberikan sejak dini, sebelum kondisi pasien memburuk, menjadi kunci mengapa banyak pasien corona di Jerman yang bisa bertahan hidup.

Baca juga: 18 Dokter Indonesia Meninggal Selama Pandemi Virus Corona, Berikut Daftarnya

Pelacakan virus corona

Jerman begitu ketat dalam melakukan pelacakan virus di negaranya. Misalnya dengan melakukan pengujian tanpa terkecuali pada siapa saja yang baru mendatangi wilayah wabah di negara lain.

Salah satunya mereka yang berasal dari Ischgl sebuah resor ski di Austria yang menjadi tempat terjadinya wabah.

Benar-benar tanpa terkecuali, semua orang akan di tes, tidak peduli apakah gejala yang ditunjukkan ringan atau berat. Bahkan orang yang tidak menunjukkan gejala sekali pun tetap harus melalui proses pemeriksaan ini.

Sistem kesehatan yang kuat

Sebelum pandemi Covid-19 menyerang Jerman, RS University of Giessen memiliki 173 tempat perawatan intensif yang dilengkapi dengan ventilator.

Dalam beberapa minggu setelahnya, rumah sakit-rumah sakit bergegas membuat 40 tempat tidur tambahan dan memperbanyak staf yang bersiaga di ruang perawatan intensif hingga 50 persen.

Bahkan, seluruh rumah sakit di Jerman telah memperluas kapasitas perawatan intensifnya.

Hingga pada bulan Januari, Jerman memiliki sekitar 28 ribu tempat tidur perawatan intensif yang dilengkapi dengan ventilator.

Jika dibuat perbandingan, Jerman memiliki 34 fasilitas ini untuk setiap 100.000 orang, sementara Italia ada di angka 12, dan Belanda hanya 7 tempat tidur. 

Selanjutnya hingga saat ini, total fasilitas tersebut terus bertambah, setidaknya 40.000 tempat tidur perawatan intensif telah tersedia.

Kepercayaan terhadap pemerintah

Faktor terakhir yang mungkin berpengaruh pada rendahnya angka kematian di Jerman akibat Covid-19 adalah tingginya kepercayaan publik terhadap pemerintah setempat.

Konselir Angela Markel telah memberikan arahan dengan jelas, tenang, dan teratur sepanjang pandemi ini terjadi, salah satunya saat mengetatkan pemberlakuan penjarakan sosial di wilayahnya.

Hampir tidak ada oposisi secara politik yang menentang kebijakannya, sehingga apa yang dia sampaikan diikuti secara luas oleh seluruh masyarakat.

Baca juga: Meski Menginfeksi 500 Juta Penduduk, Ini Alasan Pandemi Flu Spanyol Banyak Dilupakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com