Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rajin Berjemur, Benarkah Sinar UV Bisa Bunuh Virus Corona?

Kompas.com - 30/03/2020, 09:00 WIB
Virdita Rizki Ratriani

Penulis

Selain itu, UVC juga digunakan untuk proses sanitasi air minum sebab beberapa parasit resisten terhadap desinfektan kimia seperti klorin. 

Meskipun belum ada penelitian yang melihat bagaimana UVC mempengaruhi Covid-19 secara khusus, penelitian telah menunjukkan bahwa UVC dapat digunakan terhadap virus corona lain, seperti SARS.

Radiasi UVC mampu melengkungkan struktur materi genetik mereka dan mencegah partikel virus membuat lebih banyak salinan dari diri mereka sendiri.

Akibatnya, bentuk UVC sekarang di garis depan dalam pertarungan melawan Covid-19.

Di China, seluruh bus diterangi oleh cahaya biru suram setiap malam, sementara squat, robot pemancar UVC telah membersihkan lantai di rumah sakit. Bank bahkan telah menggunakannya untuk mendisinfeksi uang mereka.

Pada saat yang sama, pemasok peralatan UV telah melaporkan rekor penjualan, dan banyak yang segera meningkatkan produksi untuk memenuhi pesanan mereka. 

Baca juga: Antisipasi Corona, Polisi Tutup Ruas Jalan Utama di Bandung

Ada peringatan utama

"UVC adalah sinar yang benar-benar jahat. Anda tidak boleh terkena itu," kata Arnold.

Dia mengataka, diperlukan waktu berjam-jam untuk mendapatkan sengatan matahari dari UVB, tetapi dengan UVC dibutuhkan beberapa detik.

"Jika mata Anda terbuka, Anda tahu rasanya jika Anda melihat matahari? Seperti 10 kali, hanya setelah beberapa detik," ungkap dia. 

Untuk menggunakan UVC dengan aman, Anda membutuhkan peralatan dan pelatihan khusus.

Baca juga: Psikolog soal Psikosomatis Saat Pandemi Covid-19: Bisa Jadi Sesak Itu karena Cemas

Solusi sinar matahari?

Kemungkinan sinar UVA atau UVB dapat mendisinfeksi sesuatu. Tetapi, kita tidak bisa bergantung dengan sinar tersebut. Di negara berkembang, sinar matahari sudah menjadi cara yang populer untuk mensterilkan air bahkan direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Teknik ini melibatkan menuangkan air ke gelas atau botol plastik bening, dan membiarkannya di bawah sinar matahari selama enam jam.

Diperkirakan berhasil karena UVA di bawah sinar matahari bereaksi dengan oksigen terlarut untuk menghasilkan molekul tidak stabil seperti hidrogen peroksida, bahan aktif dalam banyak disinfektan rumah tangga, yang dapat merusak patogen.

Penelitian tentang SARS, kerabat dekat Covid-19 menemukan bahwa mengekspos virus ke UVA selama 15 menit tidak berdampak pada seberapa infeksi itu. Namun, penelitian ini tidak melihat paparan yang lebih lama, atau UVB, yang diketahui lebih merusak bahan genetik.

Baca juga: Dampak Corona, Disinfektan Jadi Protokol Baru di Bengkel Mobil

Sebaliknya, virus lain mungkin bisa, contoh flu. Ketika para ilmuwan menganalisis catatan rumah sakit di Brasil, mereka menemukan bahwa jumlah kasus flu cenderung meningkat ketika ada lebih banyak asap di atmosfer dari kebakaran hutan sehingga berkurangnya sinar UV

Studi lain menemukan bahwa semakin lama partikel flu terpapar sinar matahari dan semakin terkonsentrasi, semakin kecil kemungkinannya untuk tetap menular. Sayangnya, penelitian itu mengamati flu yang melayang di udara, bukannya mengering pada benda.

Sementara itu, tidak ada yang tahu berapa lama untuk menonaktifkan Covid-19 dengan sinar matahari dan seberapa kuat sinar UV yang dibutuhkan. 

Semua ini berarti bahwa menggunakan sinar matahari untuk mendisinfeksi permukaan untuk mencegah virus corona masih belum bisa dipertanggung jawabkan. 

Selain itu, mendisinfektan kulit dengan segala jenis UV akan menyebabkan kerusakan, dan meningkatkan risiko kanker kulit.

Baca juga: Berikut Daftar Vaksin Covid-19 yang Sudah dan Akan Segera Diujicoba

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com