Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Wanita Berusia 102 Tahun di Italia yang Sembuh dari Virus Corona

Kompas.com - 29/03/2020, 20:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Seorang wanita berusia 102 tahun di Kota Genoa, Italia telah dirawat di rumah sakit selama 20 hari dan dinyatakan sembuh. Wanita bernama Italica Grondona itu bahkan sudah meninggalkan rumah sakit. 

Kabar tersebut disampaikan oleh dokter yang merawatnya dan keluargnya, dilansir dari CNN.

"Kami menjulukinya 'highlander' yang abadi," kata dokter Vera Sicbaldi yang merawat Italica Grondona di rumah sakit San Martino, Genoa.

"Italica mewakili harapan bagi semua lansia yang menghadapi pandemi virus corona," sambung Sicbaldi.

Masuk RS awal Maret

Menurut data National Health Institute, usia rata-rata dari pasien yang dites positif Covid-19 di Italia dan kemudian meninggal adalah 78 tahun.

Menurut Sicbaldi, wanita tersebut dirawat di rumah sakit pada awal Maret karena gagal jantung ringan.

"Ia hanya memiliki beberapa gejala virus corona ringan, jadi kami mengujinya dan ia dinyatakan positif. Tapi ia akhirnya bisa sembuh," kata dia.

Baca juga: Update Rincian Kasus Corona di 29 Provinsi di Indonesia

Dokter menyebut, apa yang dialami Grondona sangat mengesankan mereka dan berusaha untuk mempelajarinya lebih dalam.

"Kami mendapat sampel serologis bahwa ia merupakan pasien pertama yang kami tahu dan mungkin telah melewati 'flu Spanyol' sejak ia lahir pada 1917," jelas Sicbaldi.

Flu Spanyol adalah pandemi flu 1918-1919 yang menewaskan 50 juta orang di seluruh dunia, menurut catatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

Grondona telah meninggalkan rumah sakit pada 26 Maret dan kini tengah menjalani masa pemulihan di rumah perawatan orang tua.

"Saya tidak tahu apa rahasia nenek, tapi ia merupakan tipe wanita yang bebas dan mandiri. Ia mencintai kehidupan, menari, musik, ia suka Freddy Mercury dan Valentino Rossi" kata keponakannya, Renato Villa Grondona.

Putra satu-satunya yang dimiliki Grondona telah meninggal di AS beberapa dekade yang lalu.

Deretan pasien lansia yang sembuh

Kesembuhan Grondona menambah daftar beberapa pasien sembuh dari kelompok rentan virus corona, yaitu lansia.

Sebelumnya, Pemerintah China mengumumkan adanya pasien Covid-19 berusia 100 tahun berhasil sembuh dari infeksi virus ini pada 7 Maret 2020.

Perempuan bernama Zhang Guangfen dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan selama 6 hari di rumah sakit.

Baca juga: Daftar Wilayah di Indonesia yang Terapkan Local Lockdown

Sementara itu, Iran juga mengumumkan pasien berusia 103 tahun yang tidak disebutkan namanya telah sembuh dari virus corona pada 18 Maret 2020.

Dengan demikian, ada tiga pasien dengan 100 tahun yang berhasil melawan virus corona ini. Hal itu memberi harapan bagi pasien lansia di seluruh dunia untuk bisa sembuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com