KOMPAS.com - Media sosial Twitter diramaikan dengan beberapa utas yang menyayangkan tindakan pengusiran terhadap mereka yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Status ODP dan PDP diberikan kepada mereka yang bergejala/tidak bergejala terinfeksi virus corona, tetapi memiliki riwayat melakukan perjalanan ke wilayah terjangkit atau pernah melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19.
Namun, perkembangannya, tak sedikit orang dengan status ODP dan PDP yang diminta melakukan karantina atau isolasi diri di rumah, justru dikucilkan.
Ini kenapa data yang jadi ODP bisa sampe pada bocor sih? Gila ini lihatnya, yang ODP pada diusir dari kos/kontrakan. Gimana mau isolasi diri begini mah?
— TaufikMP ????????·????·???? (@TaufikMP) March 28, 2020
"Ini kenapa data yang jadi ODP bisa sampe pada bocor sih? Gila ini lihatnya, yang ODP pada diusir dari kos/kontrakan. Gimana mau isolasi diri begini mah?," demikian salah satu akun yang mengungkap perlakuan terhadap ODP.
Bagaimana seharusnya masyarakat bersikap jika di lingkungan sekitarnya terdapat ODP atau bahkan PDP?
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto mengatakan, masyarakat seharusnya tak bersikap berlebihan merespons ODP atau PDP di lingkungannya.
"Jadi kalau ada ODP atau PDP ya enggak papa, kan yang penting tidak kontak dekat dengan mereka untuk sementara waktu," kata Yuri saat dihubungi Kompas.com, Minggu (29/3/2020).
Baca juga: 10 Panduan untuk Orangtua Cegah Anak dari Virus Corona
Yuri menegaskan, yang terpenting, masyarakat melakukan sesuai perintah dan imbauan pemerintah yaitu physical distancing atau jaga jarak dan selalu mencuci tangan.
Apabila hal-hal tersebut dipatuhi, kata Yuri, mereka tidak akan tertular oleh virus corona.
"Kalau itu dipatuhi ya enggak bakal ketularan, masak iya jadi tetangganya langsung ketularan? Kan enggak begitu juga," ujar Yuri.
Ia menekankan, masyarakat tidak perlu terlalu panik jika mengetahui ada orang dengan status ODP dan PDP di lingkungannya.
Meski demikian, tetap waspada.
"Misalnya si ODP atau PDP ini butuh kebutuhan pokok yang harus dibeli di toko, masyarakat harus membantu membelikannya agar dia tidak keluar rumah," kata Yuri.
Menurut Yuri, ODP dan PDP sebisa mungkin dibantu agar mereka bisa mengisolasi diri dengan baik sehingga tidak harus keluar rumah dan berpotensi menularkan virus lebih luas.