Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Itu Gejala Alergi, Flu, atau Virus Corona? Berikut Cara Membedakannya

Kompas.com - 13/03/2020, 13:46 WIB
Virdita Rizki Ratriani

Penulis

"Kami khawatir tentang orang tua, penderita asma atau penyakit paru-paru lainnya, penderita penyakit jantung atau diabetes, dan juga wanita hamil," kata Poland.

Kasus-kasus virus corona biasanya memiliki beberapa konteks.

Jika Anda berpikir memiliki virus corona, Poland mengatakan, dokter mana pun pasti akan menanyakan beberapa pertanyaan kontekstual, seperti:

Baca juga: Dampak Corona, 2 Ajang UFC Berpindah Venue dan Digelar Tanpa Penonton

  • Sudahkah Anda bepergian baru-baru ini, dan jika demikian, di mana?
  • Pernahkah Anda memiliki seseorang di rumah Anda atau memiliki teman kerja atau teman sekolah yang bepergian? Ke mana mereka pergi?
  • Pernahkah Anda memiliki seseorang di rumah Anda dari daerah di mana wabah virus corona terkonsentrasi?
  • Apakah Anda sudah berada di kapal pesiar?
  • Apakah Anda tinggal di dekat daerah di mana ada wabah?

"Anda seperti seorang detektif, mencoba menerima dan mengumpulkan potongan-potongan data," kata Poland.

"Jika Anda khawatir, hubungi dokter Anda," kata Poland.

"Jelaskan gejalanya dan mereka akan membuat keputusan. Kamu tidak bisa menguji semua orang dan kamu tidak bisa menguji siapa pun berulang kali," kata dia.

Ini juga merupakan kesempatan untuk melakukan pemikiran kritis sebelum Anda berlomba untuk melakukan diagnosis.

Baca juga: Ini Cara Orang Arab Nikmati Wabah Virus Corona...dengan Humor

Hanya karena itu bukan virus corona, bukan berarti itu tidak serius.

"Dalam beberapa bulan terakhir, 30 juta orang Amerika telah terinfeksi virus," kata Poland.

Sekitar 300 hingga 500 ribu dari mereka begitu parah sehingga harus dirawat di rumah sakit, dan sekitar 30.000 dari mereka meninggal.

"Itu adalah virus influenza. Kami mati rasa karena menganggap hanya flu sehingga kami tidak menganggapnya serius meskipun jumlahnya banyak," kata dia.

Sebaliknya, virus corona telah membunuh sekitar 3.300 orang dalam waktu yang hampir bersamaan.

Virus corona mungkin memiliki tingkat kematian yang relatif lebih tinggi, tetapi Poland juga menunjukkan semakin banyak orang yang terinfeksi, semakin besar kemungkinan infeksi akan menyebar ke orang lain.

Tindakan pencegahan

Tindakan pencegahan untuk penyebaran virus corona itu penting, Anda mungkin perlu hidup dengan ketidakpastian. 

Terserah Anda untuk tetap waspada, memperhitungkan riwayat medis, memantau gejala atau berpikir kritis apakah situasi spesifik Anda menempatkannya pada risiko. 

Atau justru Anda hanya memerlukan Zyrtec dan istirahat.

Baca juga: Disneyland di Seluruh Dunia akan Tutup karena Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com