Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Sakit Jepang Tolak Cek Warga yang Ingin Tes Virus Corona, Ini Alasannya...

Kompas.com - 29/02/2020, 09:32 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jepang memiliki jumlah kasus infeksi virus corona yang cukup banyak di luar China.

Hingga saat ini, total kasus infeksi corona di Negeri Matahari Terbit itu sudah mencapai angka 228 kasus, berdasarkan data yang disajikan oleh Johns Hopkins CSSE per hari ini, Sabtu (29/2/2020) pukul 08.03 pagi.

Banyaknya jumlah kasus yang ditemukan membuat masyarakat Jepang takut dirinya juga menjadi salah satu yang terinfeksi penyakit Covid-19 ini.

Oleh karena itu, mereka pun berbondong-bondong datang ke rumah sakit untuk mengecek kondisi kesehatannya.

Namun seperti dikutip dari Japan Times, sejumlah institusi kesehatan di Jepang menolak masyarakat yang datang untuk memeriksakan kondisinya yang khawatir terinfeksi corona.

Mereka dilempar dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain.

Membingungkan petugas medis

Ahli menyebut hal ini dikarenakan adanya ketentuan pengujian yang begitu ketat namun tidak jelas sehingga berujung membingungkan petugas medis.

Misalnya yang dialami seorang pekerja pemerintahan berusia 30 tahun yang tinggal di Tokyo.

Ia mengunjungi rumah sakit, karena mengalami demam hingga 39 derajat pada 17 Februari lalu. Namun, ketika ia menyebut baru saja mengunjungi Taiwan dia disarankan untuk pergi ke pusat konsultasi Covid-19.

Setelah sampai di tempat tersebut, disebutkan orang yang baru mengunjungi Taiwan tidak memenuhi syarat untuk dilakukan tes.

Ia pun kemudian ditolak oleh lebih dari 2 rumah sakit lain yang dikunjungi dengan alasan tidak adanya fasilitas yang memadai.

Akhirnya, ia menemui dokter di rumah sakit umum untuk melakukan rontgen paru-paru. Barulah hasilnya diketahui bahwa semuanya baik-baik saja.

Baca juga: 6 Perusahaan Farmasi Ini Berlomba Ciptakan Obat untuk Virus Corona

Pengalaman lain dialami oleh seorang karyawan pabrik berusia 29 di Tokyo. Ia mendatangi pusat konsultasi virus corona setelah mengalami demam tinggi hingga 39 derajat pada 12 Februari lalu.

Ia juga merasa lesu dan mengalami diare. Ditambah lagi sebelumnya ia memiliki kontak dengan orang yang baru saja berkunjung ke Wuhan, China, pusat persebaran virus.

Namun, ia diminta untuk mengunjungi rumah sakit, karena dinilai tidak terlibat kontak intens dengan seseorang yang memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com